Swiss tidak akan mengizinkan peralatan perangnya untuk dikirim ke Ukraina. Hal itu ditegaskan oleh Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) yang baru-baru ini menolak tawaran Denmark untuk menyediakan sekitar 20 kendaraan tempur infanteri Piranha III ke Ukraina.
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Soal Proposal Damai Ukraina-Rusia, PDIP Lupa Prabowo Satu-satunya Menteri yang Senapas dengan Jokowi
SECO mengatakan larangan itu sejalan dengan kebijakan netralitas Swiss untuk tidak memasok senjata ke zona konflik, seperti dilaporkan televisi SRF, dikutip dari SwissInfo, Sabtu (4/5).
Swiss yang netral mengharuskan negara asing yang membeli senjata Swiss untuk meminta izin untuk mengekspor kembali.
Pada bulan April mereka memveto ekspor ulang amunisi buatan Swiss yang digunakan dalam tank anti-pesawat yang dikirim Jerman ke Ukraina.
Pemerintah Swiss menghadapi tekanan yang meningkat untuk meninjau kebijakannya. Politisi terutama dari partai-partai tengah berpendapat senjata itu akan digunakan untuk membantu mempertahankan negara dari invasi.
Tapi politisi di kanan dan kiri memperingatkan netralitas Swiss mungkin dirusak oleh re-ekspor.
Pemerintah Swiss diperkirakan akan membahas permintaan Jerman untuk mempertimbangkan kembali ekspor ulang tank anti-pesawat pada salah satu pertemuan berikutnya, menurut SRF.
Permintaan Jerman menyangkut sekitar 12.400 butir amunisi 35 milimeter untuk senjata pesawat self-propelled dan pengangkut personel lapis baja (APC) beroda Piranha II. Sementara pPermintaan yang dibuat oleh Denmark menyangkut 22 APC beroda Piranha III.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel