RMOLBanten. Keberadaan terduga teroris di Kunciran, Kota Tangerang ternyata sudah dipantau sejak empat bulan lalu.
- Polda Lampung Pastikan Wanita Penerobos Istana Negara Bukan Warga Bandar Lampung
- KUHP Baru Adalah Era Baru Penegakan Hukum
- Selamatkan Aset Senilai Rp 50 Miliar, Kajari Surabaya Terima Penghargaan dari Walikota
Informasi yang dihimpun, kedua terduga teroris terlibat dalam pelatihan semimiliter di Sukabumi dalam rangka perencanaan amaliyah kelompok jaringan JAD Jabodetabek, Koswara (Napiter) dan Dodi Suridi (Napiter).
Selain itu, mereka juga merencanakan amaliah di sejumlah Mako atau pos polisi di wilayah Bogor, Bandung, Jakarta dan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok dengan sistem hit and run menggunakan senjata panah dan busurnya dilengkapi bom diujungnya dan pisau komando.
Sebelum penggerebekan telah dilakukan intelijen selama empat bulan terhadap kelompok Kholid cs dengan aktivitas perencanaan amaliyah dengan berbagai persiapan, seperti pengumpulan bahan peledak, pembelian panah dan pelatihan semimiliter di sejumlah lokasi di Sukabumi dan Cileungsi Bekasi.
"Selain terduga teroris, kita juga mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Spacy berwarna putih NOPOL B-6967-VEP, buku diary dan satu handphone merk oppo," ungkap Kapolres Tangerang, Kombes Harry Kurniawan.[mor]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lukas Enembe Diduga Bikin Pergub Demi Legalkan Penyimpangan Anggaran
- Puluhan Emak-Emak di Jember Tertipu Investasi Bodong hingga Rp1 Miliar
- Gegara Terkonfirmasi Positif Covid-19, BAP Kasus Penghadangan Ambulan di Jember Jadi Tertunda