Intervensi Amerika Serikat terhadap proses demokrasi di Indonesia nampak nyata hingga hari ini, bahkan di setiap pelaksanaan Pemilu pasca orde baru (Orba). Meski tak lagi terbuka.
- KPU Surabaya Buka Pendaftaran KPPS Mulai 17-28 September 2024, Ini Tahapannya!
- Belum Laporkan LHKPN, 5.681 Caleg Terpilih Terancam Tak Dilantik
- 50 Caleg Terpilih DPRD Jember Pemilu 2024, Segera Ditetapkan Pertengahan Bulan Ini.
Wakil Ketua Umum Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN), Bob Randilawe, menyampaikan hal itu dalam diskusi Orbit Indonesia bersama XYZ, bertajuk "Mewaspadai Keterlibatan LSM Amerika, NED dan IRI Mencampuri Pemilu/Pilpres 2024", di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9).
"Saya membaca banyak dokumen, sejak Indonesia merdeka, sampai 1998, bahkan pasca 1998, bentuk-bentuk intervensi dari negara AS itu banyak sekali," jelas Bob.
Dewan Pakar DPP PA GMNI itu menilai, dari beberapa buku yang dia baca, secara nyata menunjukkan bentuk intervensi Amerika Serikat pada pelaksanaan Pemilu.
"Campur tangan itu saya yakin ada. Hanya, variannya berubah. Kalau dulu mereka pakai instrumen-instrumen yang kelihatan, sekarang, makin ke sini, saya kira makin halus ya," tuturnya.
Dia yakin, pada Pemilu 2024 akan muncul intervensi asing dengan menggunakan berbagai macam cara.
"Saya punya asumsi, di dalam kabinet pemerintahan Jokowi pun indikasi Amerika menanamkan orangnya juga ada," katanya.
"Namanya menanamkan pengaruh, karena ini bicara kepentingan, apalagi dalam Pemilu," pungkas Bob.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang