Terminal Kertonegoro Sepi Pemudik, Pedagang Asongan Berharap Keajaiban

Situasi terkini Terminal Kertonegoro Ngawi
Situasi terkini Terminal Kertonegoro Ngawi

Lebaran adalah momen yang paling ditunggu Rahmat, salah satu pedagang di terminal Kertonegoro Ngawi. 


Sayangnya, sudah dua kali lebaran antara 2020 dan 2021 dirinya tidak bisa membahagiakan anggota keluarganya.

"Cukup di rumah bersama keluarga itu saja mengingat tidak ada pemasukan. Kalau sebelum ada larangan mudik masih ada dikit-dikit rejeki tetapi saat ini total tidak ada uang," kata Rahmat, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu, (15/5).

Dijelaskan, saat ini memang tercatat ada sekitar 35 pedagang asongan yang setiap harinya berjualan di lokasi terminal. Sebelum adanya pandemi rata-rata per hari mampu mendapatkan antara Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Setelah adanya pagebluk, penghasilan langsung anjlok, hanya mampu menghasilkan uang Rp 40 ribu per hari.

"Setelah adanya larangan mudik antara 6 sampai 17 Mei 2021, total tidak ada pemasukan alias kosong. Mengingat tidak ada bus maupun penumpang yang di terminal sini. Harapan kami ada keajaiban dimana Covid-19 segera berakhir itu saja," ulas Rahmat. 

Cerita yang sama juga disampaikan Wakidi  seorang agen bus yang menempati salah satu kios di terminal. 

Saat ini seolah pada titik terendah selama berprofesi sebagai agen bus antar propinsi. Sekilas, sebelum Covid-19 dalam catatanya sekitar 40 bus dioperasikan. Sebaliknya saat ini hanya 2 bus yang bisa melayani penumpang. 

"Semuanya saudara kita yang setiap hari menggantungkan hidup dari terminal bernasib sama. Malah saat ini tidak ada pemasukan sama sekali," jelas Wakidi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news