Belasan wartawan dari berbagai media menggeruduk Mapolres Sampang. Mereka meminta klarifikasi kepada Wakapolres Sampang, Kompol Rizky Tri Putra atas ucapannya yang menyinggung profesi wartawan ketika press rilis kasus pembunuhan di Desa Paopale Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, pada Kamis (12/4) lalu.
- Hadir di Launching Majelis Dzikir Ahbabul Mustofa Al-Hasani Sampang, Khofifah: Jadi Penenang Hati Umat
- Buruh Tani Miskin di Pelosok Sampang Ini Sangat Bahagia Saat Dikunjungi Risma
- Resmi Dilantik Jadi Dewan, Mahfud Siap Perjuangkan Akses Air Bersih untuk Masyarakat Sampang
Saat press rilis tersebut, Kompol Rizky Tri Putra menghujat awak media dengan sikap arogan, dengan meminta agar wartawan yang meliput kasus tersebut dengan kalimat kasar.
"Perhatian untuk rekan-rekan wartawan. Setiap kali pers rilis gunakan id card, kalau tanya gantian. Medianya banyak jadi gantian, saya ingatkan ya ke sampean. Yang terakhir ya, satu media tanya yang berkualitas, jangan nyrocos terus," sahut Kompol Rizky saat dihujani pertanyaan dari awak media saat press rilis beberapa waktu lalu.
Pernyataan Wakapolres pun diklarifikasi oleh puluhan awak media. Bahkan salah satu awak media meminta bahan pers rilis Polres Sampang agar benar-benar matang sehingga tidak timbul berbagi aspek pertanyaan oleh awak media.
Salah satu jurnalis TV Trans corp di Sampang, Kamaludin Harun meminta bahan atau produk yang disajikan pihak Polres agar benar-benar disiapkan dengan matang, sehingga kemudian tidak menimbulkan persepsi ataupun berbagai pertanyaan oleh awak media.
"Kami (awak media) bukan seperti di tempat komando. Dan perlu diketahui oleh pak Waka, teman-teman ini tidak satu komando karena insting tiap jurnalis berbeda-beda. Dan kebetulan, untuk pengungkapan kasus pembunuhan ini, teman-teman lagi semangatnya karena banyak informasi yang telah beredar yang memang perlu terkonfirmasi lebih detil," katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim saat akan mengaklarifikasi ucapan Wakpolres Sampang, Selasa (20/4).
Sementara Wakapolres Sampang, Kompol Rizky Tri Putra saat diklarifikasi mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada awak media selaku menjadi tamu undangan dari instansinya untuk menghadiri pers rilis.
"Yang pertama saya mohon maaf atas cara penyampaian saya yang kurang berkenan. Saya tidak ada maksud apa-apa dan saya tidak dalam kondisi sensitif," ucapnya meminta maaf kepada puluhan awak media.
Kompol Rizky mengaku sangat berterimakasih atas segala saran dan masukan awak media, sehingga segala masukan yang diterimanya akan dijadikan pegangan saat pers rilis ke depan.
"Hanya saja kami berkeinginan mengakomodir segala pertanyaan dan memberikan kesempatan yang lain dan kemudian agar segala pertanyaan tidak menimbulkan kesalahpahaman. Sekali lagi saya mohon maaf atas penyampaian kalimat yang kemudian menyinggung perasaan awak media siang ini," tandasnya
Untuk diketahui, beberapa hari lalu, Kamis, (12/4), Desa Paopale Laok, Kecamatan Ketapang, digegerkan dengan penemuan mayat Suliman, salah seorang tokoh masyarakat setempat, yang diduga menjadi korban pembacokan.
Kuat dugaan pembacokan tersebut diketahui dari luka korban yang mengalami luka bacok senjata tajam. Bahkan di tempat kejadian, ditemukan sebilah celurit dan barang bukti sepeda motor Yamaha RX-King dan mobil Avanza warna merah dengan nopol M 1714 HE, yang kini telah disita oleh Polres Sampang sebagai barang bukti.
Sehari setelah peristiwa itu, diamankan satu orang berinsial HO (32) warga asal Desa Bunten Timur, Kecamatan Ketapang. Berdasarkan keterangan pelaku HO yang kemudian dipaparkan Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafidz saat pers rilis, pelaku pembunuhan dibantu juga oleh dua orang dan kini ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadir di Launching Majelis Dzikir Ahbabul Mustofa Al-Hasani Sampang, Khofifah: Jadi Penenang Hati Umat
- Buruh Tani Miskin di Pelosok Sampang Ini Sangat Bahagia Saat Dikunjungi Risma
- Resmi Dilantik Jadi Dewan, Mahfud Siap Perjuangkan Akses Air Bersih untuk Masyarakat Sampang