Dari hasil analisa daya saing komoditas tuna, cakalang dan tongkol, Indonesia memiliki beberapa peluang pasar yang potensial dan optimis.
- Rencana Kenaikan Bea Masuk 200 Persen Barang China Masih Dikaji Antar Kementerian
- Bank Jatim Agresif Perluas Jaringan Kerja Sama, Teken Beberapa MoU Sekaligus
- Stimulus Listrik Mulai Berlaku Awal September Ini, Begini Cara Mengeceknya
Hal ini disampaikan oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo, dalam seminar ,bertajuk Indonesian Tuna Investman and Business yang berlangsung hari ini di Hotel JW Marriot,( Selasa, (25/6).
Budi Sulistyo mengatakan, bahwa Tuna cakalang dan Tongkol, (TCT) ini menjadi produk unggulan ekspor dengan kontribusi 39,4% dari total ekspor makanan Indonesia.
Bahkan, Indonesia merupakan pemasok nomor 1 tongkol cakalang dan tuna di Amerika Serikat, sehingga memiliki daya saing cukup tinggi untuk dikembangkan di pasar Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
"Maka dari itu, kualitas dan peluang bisnisnya harus terjaga agar bisa mampu bersaing," ungkapnya.
Sementara untuk di dalam negeri, menurut Budi Sulistiyo, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusulkan agar ikan menjadi salah satu menu yang diusung dalam program makan siang bergizi gratis pada masa kepemimpinan presiden terpilih Prabowo-Gibran.
"Progam ini akan menyasar kepada 82 Juta orang. Selain itu, saat ini ini tercatat 3.249 anggota Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia yang membutuhkan suplai ikan secara kontinyu," sambung Budi.
Kondisi seperti ini menjadi tantangan bagi Ditjen PDSPKP dalam menyiapkan program peningkatan asupan protein ikan dari berbagai sumber protein ikan, dimana salah satunya adalah dari tuna.
Maka dari itu, menurut budi Sulistiyo, strategi yang harus diambil untuk meningkatkan daya saing produk tuna Indonesia diantaranya adalah Menjamin mutu dan keamanan produk tuna yang dihasilkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ide Bisnis Makanan Khas Imlek yang Pasti Cuan
- Kenaikan PPN Menambah Penerimaan Negara Namun Daya Beli Rakyat Merosot
- Trump-China Rujuk, IHSG Terabas 6.600