Ribuan buruh dari berbagai aliansi mulai memadati kawasan patung kuda Arjuna Wiwaha, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin siang (1/5). Para buruh ini datang untuk memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.
- Gubernur Khofifah Sepakati 17 Tuntutan Buruh, Siapkan 10 Ribu Pelatihan dan Sertifikasi Terdampak PHK
- Bamsoet Sebut UMP Buruh Masih di Bawah Standar Kebutuhan Hidup Layak
- Sebanyak 13 Orang Diamankan Saat Aksi MayDay di Depan Gedung DPR
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, peringatan May Day juga dilakukan serentak di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Dalam aksi ini Partai Buruh mengusung enam tuntutan. Yaitu cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, Cabut Parliamentary Threshold 4 persen dan Presidential Threshold 20 persen, Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan.
Selanjutnya, segera Sahkan RUU PPRT dan tolak HOSTUM (Hapus OutSourcing, Tolak Upah
Murah), Tolak RUU Kesehatan, dan Pilih Capres 2024 yang Pro Buruh dan Kelas Pekerja.
"Outsourcing adalah sistem kerja seperti layaknya perbudakan modern. Sedangkan upah murah menyebabkan kemiskinan terstruktur dan sistematis," tegas Said Iqbal.
Khusus di Jakarta, setelah melakukan aksi di Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK), para buruh akan mengikuti May Day Fiesta di Istora Senayan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gubernur Khofifah Sepakati 17 Tuntutan Buruh, Siapkan 10 Ribu Pelatihan dan Sertifikasi Terdampak PHK
- Bamsoet Sebut UMP Buruh Masih di Bawah Standar Kebutuhan Hidup Layak
- Sebanyak 13 Orang Diamankan Saat Aksi MayDay di Depan Gedung DPR