Presiden Joko Widodo ingin menegaskan bahwa Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat.
- Pimpin Rakernas XVII APEKSI, Wali Kota Eri Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia
- Pertama dalam Sejarah, Eri Cahyadi Jadi Wali Kota Surabaya Pertama yang Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI
- Jokowi Belum Pasti Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK
Atas alasan itu juga, Jokowi membuat pernyataan keras di depan Presiden Amerika Serikat Joe Bidden agar perang di Ukraina segera dihentikan.
Begitu kata Gurubesar Ilmu Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Hikmahanto Juwana dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/5).
Menurutnya, Presiden Jokowi ingin menyampaikan pesan kepada AS ihwal perdamaian dunia dan menghentikan segala tragedi kemanusiaan yang salah satunya diakibatkan oleh perang.
"Apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi juga dalam rangka menolak ajakan AS untuk menghadapi China dengan berbagai bantuan dana AS kepada negara ASEAN di bidang infrastruktur, keamanan maritim, dan penaggulangan Covid-19,” urainya.
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini menambahkan, bagi Indonesia semua negara adalah sahabat, termasuk AS dan Chin. Indonesia bersedia untuk menerima apapun bantuan dalam rangka pembangunan di Indonesia dan kebaikan kawasan.
Terakhir, Hikmahanto menilai bahwa Jokowi beruntung lantaran tidak disambut pejabat AS saat tiba di negeri Paman Sam. Dengan begitu, maka Jokowi bisa lantang menyuarakan posisi Indonesia dalam kancah global.
"Presiden Jokowi beruntung saat datang dan selama berada di AS tidak diistimewakan oleh pemerintah AS, sehingga dapat menyuarakan secara lantang posisi Indonesia tanpa beban apapun,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Pemerintah Indonesia Tàk Perlu Mengemis ke AS