Beragam catatan penting disampaikan Partai Keadilan Sejahtera untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin yang memasuki dua tahun pemerintahan pada 20 Oktober mendatang.
- Signal Golkar Gerindra Berkoalisi Usung Asluchul Alif dan Amelia Firnanda Menguat
- Usulan Pileg 10 Tahun Sekali Masuk Omnibus Law UU Politik, Mendagri Tito: Masih Terlalu Jauh
- Penunjukan PJ Kepala Daerah Dikritik DPRD Jatim
Mardani Ali Sera mengatakan, catatan pertama yang harus dibenahi rezim Jokowi adalah perbaikan kualitas perpolitikan Tanah Air.
"Demokrasi itu esensi check and balances. Ada kontrol. Kualitas kontrol tergantung kualitas gagasan dan kuantitas kursi. Dengan koalisi super gemuk, bisa membuat kualitas kontrol melemah. Tapi PKS istiqomah di #KamiOposisi,” kata Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin(18/10).
Catatan kedua yang disampaikan PKS adalah soal penanganan pandemi Covid-19. Bagi PKS, sejauh ini penanganan pandemi yang melanda lebih dari setahun sudah cukup menunjukkan perbaikan.
Namun sayang, kekuatan fundamental ekonomi Indonesia masih terperosok jauh dan belum berangsur membaik.
"Kekuatan fiskal kita mesti cepat revovery agar kembali normal dengan defisit maksimal 3 persen,” imbuhnya.
PKS adalah emosi sosial masyarakat akibat pandemi perlu diredam. Apalagi bangsa Indonesia akan menghadapi hajatan besar pada 2024 mendatang.
“Tensi emosi mesti dipindahkan ke rasio dan persiapan 2204 mesti diatur agar tidak menghabiskan energi sosial dan kapital yang dimiliki bangsa,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Benjamin Kristianto Salurkan Kursi Roda Hingga Bantu Pengobatan Warga Sidoarjo
- PKPU Resmi Digedok, KPU Jatim Siap Sosialisasikan Tahapan Pemilu 2024
- Timsel Kaji Pelaksanaan Tes Tertulis Terpusat untuk Calon Anggota KPU dan Bawaslu