Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada, Mujiaman Sukirno melakukan isolasi mandiri selama 15 hari, untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan virus corona.
Ini lantaran adanya tiga karyawan PDAM yang diindikasi terpapar Covid-19 dan salah satunya meninggal dunia.
- Dampak Banjir dan Longsor, Perjalanan KA lintas Pohgajih - Kesamben Alami Gangguan
- Pemkot Surabaya Terima 142 Sertifikat Hak Pakai dan 44 Peta Bidang Tanah
- Cegah Radikalisme, Wali Kota Eri Cahyadi Bentuk Organisasi Lintas Agama
Satu orang yang meninggal itu tak lain adalah sopir pribadi dari Dirut PDAM Surya Sembada, Mujiaman Sukirno.
Namun sebelum meninggal di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) pada 28 Mei 2020 lalu, sopir pribadinya itu sudah melakukan isolasi mandiri selama 15 hari.
“Alhamdulillah saya bukan termasuk yang 3 (karyawan PDAM) tersebut. Semoga semua aman-aman saja. Saya sedang mengikuti protokol kesehatan karena sopir saya wafat. Libur 15 hari sebelum wafat,” ungkap Mujiaman pada Kantor Berita RMOLJatim melalui pesan WhatsApp, Sabtu (6/6).
Mujiaman memastikan, bahwa kejadian ini tak akan mengganggu sistem pelayanan distribusi air bersih ke pelanggan PDAM.
Begitu juga dengan bahaya penularan virus melalui pendistribusian air bersih.
Ia menjamin, bahwa air produksi PDAM aman dari virus, karena diberi cairan disinfektan.
“Insyaallah air PDAM di berikan cairan disinfection yang cukup untuk menjamin air aman dari virus dan bacteria. Alhamdulillah petugas instalasi juga sehat semua amin allohuma aamiin,” tandasnya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang telah dihimpun, bahwa berdasarkan diagnosis medis, sopir pribadi Dirut PDAM Surya Sembada meninggal akibat radang paru-paru dan belum keluar hasil test swab PCR nya.
Sopir pribadi Dirut PDAM itu, adalah seorang TNI AL dari kesatuan marinir aktif dan sempat dirawat di RSAL sebelum meninggal dunia, karena kondisinya yang terus menurun.
Selain sopir pribadi Dirut PDAM, seorang karyawan lainnya, kini juga tengah dirawat di rumah sakit di kawasan Perak Surabaya.
Namun sakit yang di derita karyawan PDAM selaku supervisor di salah satu divisi perusahaan itu, tidak terkait dengan sopir pribadi Dirut PDAM.
Kini, operasional PDAM menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tetap melayani pendaftaran di loket kantor PDAM. Kurang lebih 300-an karyawan PDAM juga terus diperkerjakan untuk melayani distriusi air bersih di Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
“Kami menerapkan juga rapid test terhadap karyawan terutama dilapangan. Begitu ada yang reaktif langsung isolasi mandiri. Yang tidak kami berikan suplemen agar imunnya terjaga,” ungkap Kepala Humas PDAM Surya Sembada, Adi.
Khusus untuk petugas pencatat meter air ke rumah-rumah warga, perusahaan membekalinya dengan alat pelindung diri (APD) seperti hand scoon dan masker.
“APD wajib dipakai saat bertugas. Selain berjaga diri, juga untuk menjaga masyarakat. Karena kami tidak bisa mengontrol perilaku mereka di luar,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pulang Dari Sawah, Petani Tewas Dihantam KA Sritanjung
- Peringati HSN 2024, PCNU Jombang Gelar Lailatul Ijtima' Hingga Ziarah Muassis NU
- Pemkab Bondowoso akan Jadikan Batu Lawang Destinasi Wisata