Tikus Merajalela- Peran Distan Ngawi Dipertanyakan

Dengan ditertibkannya jebakan tikus oleh Polres Ngawi membuat posisi petani dilematis. Di satu sisi mereka ingin memberantas serangan hama, di sisi lain pemberantasan itu telah mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.


Sebagai wakil rakyat, Khoirul Anam mengatakan pihaknya mendukung upaya kepolisian menertibkan petani melakukan pemberantasan hama yang sangat membahayakan. Namun perlu diingat juga peran Dinas Pertanian (Distan) dalam melakukan pendampingan terhadap petani.

"Sedari dulu sudah kita ingatkan kalau jebakan tikus seperti itu (beraliran listrik) berbahaya terhadap orang lain maupun si pemasang. Dengan kasus akhir-akhir ini serangan tikus marak, Distan harus keluar kandang melakukan sosialisasi sebagai bentuk tanggungjawabnya,” terang Gus Anam sapaan Khoirul Anam kepada Kantor Berita , Jum’at (16/11).

Menurut Gus Anam, Distan Ngawi harus melakukan langkah obyektif dan berkelanjutan terhadap nasib yang dialami petani.

Ia menyayangkan jika kasus serangan tikus, dinas terkait hanya diam tanpa mengambil tindakan pencegahan.

"Konteksnya pemerintah daerah harus bersikap terpadu dengan pihak lain untuk meminimalisir serangan hama,” terangnya.

Hingga berita ini diturunkan Marsudi selaku Kepala Distan Ngawi ketika dihubungi awak media belum menjawab. Padahal tindakan kepolisian harus diimbangi dengan langkah komprehensif dari pemerintah daerah jangan sampai petani bak menelan pil pahit.[dik/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news