Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan langkah cepat dalam menangani pemulihan akibat gempa yang terjadi di wilayah Sumenep, tepatnya di Pulau Sapudi. Berbagai langkah cepat ini dilakukan dengan bekerjasama dengan aparat TNI, Polri, serta Pemda Kabupaten Sumenep.
- Komitmen Dorong Transformasi Digital Kearsipan, Gubernur Khofifah Harapkan Pelayanan Publik Cepat, Mudah dan Transparan
- Hormati Leluhur, Ratusan Umat Budha Rayakan Puncak Bulan Cheng Beng di Atap Grand Heaven
- Wali Kota Surabaya Eri Gandeng Polisi dan TNI Perangi Curanmor, Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Diterangkan Aries, gempa berkekuatan 6,4 SR lalu itu juga berdampak pada 3 kabupaten lain yakni Situbondo, Jember dan Probolinggo. Sedangkan kecamatan yang terdampak gempa mencapai 22 kecamatan dan 41 desa.
"Khusus di Sumenep kerusakan berdampak pada 6 kecamatan dengan total jumlah rumah rusak mencapai 539,†terangnya.
Sementara berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Jatim, upaya yang dilakukan Pemprov Jatim, yakni dengan mengirimkan bantuan personil sebayak 54 orang dengan rincian BPBD 15 orang, Dinsos 24 orang, dan Dinkes 15 orang. Selain itu, Pemprov Jatim melalui posko penerimaan bantuan kemanusiaan dari masyarakat Jatim telah mengirimkan 6 truck bantuan berupa sembako, air mineral, terpal, sandang, dan selimut.
"Penyaluran bantuan untuk mendukung penanganan bencana gempa bumi di Sumenep ini dilakukan melalui 2 tahap,†ujarnya.
Dilanjutkan Aries, Pemprov Jatim juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 20.336.500.000 dengan perincian alokasi 18 Miliar untuk rekonstruksi bangunan, 2 Miliar untuk operasional rehabilitasi dan 336 juta untuk pembentukan posko terpadu.
Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial juga akan memberikan santunan bagi korban gempa. Dengan rincian untuk korban meninggal sebesar Rp. 5 juta, korban luka berat Rp. 2,5 juta, luka sedang sebesar Rp. 2 juta, dan luka ringan Rp. 1,5 juta. Bakorwil IV Pamekasan juga memberikan bantuan berupa 2 pick up untuk proses distribusi bantuan logistik di Pulau Sapudi.
Dinas PU Cipta Karya, BPBD dan Kodam V Brawijaya telah melakukan pendataan sekaligus verifikasi jumlah kerusakan rumah dan langsung melakukan pembersihan dan perbaikan secara bertahap rumah dan bangunan yang rusak,†urainya.
Ditambahkan Aries, dalam rangka mempercepat pemulihan pasca gempa, pihak BPBD Sumenep sudah mengeluarkan pernyataan sebagai daerah darurat bencana. Pernyataan ini mempermudah pelaksanaan penanganan bencana untuk membantu beberapa pihak dalam mencairkan anggaran bantuan utamanya pemerintah provinsi.
Secara terpisah, Kepala BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono, mengatakan, pada hari ini berbagai kegiatan pemulihan pasca gempa telah diagendakan. Diantaranya yakni pembersihan puing-puing bangunan, pendistribusian logistik kepada masyarakat, pembuatan mandi cuci kakus (MCK) di Pos I Desa Prambanan Kecamatan Gayam, pembuatan tandon air di Pos I, dan pendirian tenda untuk pasukan.
"Ke depan pembersihan puing-puing dan pendistribusian logistik pada masyarakat akan terus dilakukan. Di samping itu penurunan bantuan kendaraan operasional dari BPBD Sumenep dan Kodim di Pelabuhan Terebung,†tukas Suban.
Beberapa personil yang ikut dalam penanggulangan gempa, terang Suban, antara lain TNI sebanyak 222 orang, POLRI 130 orang, dan instansi lain sebanyak 34 orang. Sedangkan bantuan yang sudah diterima diantaranya beras sebanyak 6.257 Kg, susu bayi 7 dus, minuman dewasa 119 dus, makanan kemasan 20 dus, pakaian 225 dus, dan selimut 83 dus.
"Saat ini kebutuhan yang sangat mendesak dibutuhkan saudara-saudara kita yang terdampak gempa yaitu sembako, selimut dan air bersih,†pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sertijab Kalapas Bondowoso, Ini Pesan dan Harapan Wabup Irwan Bahtiar
- Pj Wali Kota Iwan Puji Kinerja Seluruh ASN Pemkot Malang dalam Pelaksanaan 11 Program Prioritas
- Jembatan Klungkung Putus Diterjang Banjir, Bupati Hendy Janji Segera Bangun Jembatan Permanen