Akademi sepak bola usia dini asal Gresik, Grefoo, resmi diberangkatkan ke ajang internasional Bali 7s 2025 pada Selasa pagi. Acara pelepasan berlangsung di Gedung Pundak Galeri, dipimpin langsung oleh Owner Grefoo, Fahmi Hafidz, dan turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dawam.
- Turnamen Billard Komandan Lanudal Juanda Cup 2024 Resmi Dibuka, Rebutkan Hadiah Rp 50 Juta
- Kalahkan LaNyalla, Erick Thohir Terpilih Ketum PS
- Persani Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum 2023-2027
Tim Grefoo mengusung semangat “Unity and Pride” sebagai filosofi perjuangan mereka. Bagi para pemain muda ini, keikutsertaan dalam turnamen internasional bukan hanya tentang meraih kemenangan, tetapi juga membawa nama baik Gresik dengan rasa persatuan dan kebanggaan.
“Kami tanamkan kepada anak-anak sejak awal bahwa Grefoo bukan hanya akademi, tapi keluarga. Unity and Pride adalah nilai yang kami pegang teguh — bersatu, bangga menjadi bagian dari Gresik, dan berani tampil di panggung internasional,” tegas Fahmi Hafidz.
Tentang Bali 7s 2025
Turnamen Bali 7s 2025 akan digelar pada 17–20 April 2025 di Bali United Training Center, kawasan Pantai Purnama, Gianyar, Bali. Fasilitas ini merupakan salah satu kompleks olahraga terbesar di Asia Tenggara, dengan 30 lapangan turnamen yang berdiri di atas lahan seluas 30 hektar.
Ajang ini diikuti lebih dari 300 tim dari 9 negara, dengan total lebih dari 4.200 pemain dan pelatih. Bali 7s mempertandingkan berbagai kategori usia: U-8, U-10, U-12, U-14, U-16, serta kategori khusus Putri dan Pro.
Dari Gresik, Tim Grefoo akan menurunkan skuad Usia 10 dan Usia 12 tahun, yang telah menjalani pelatihan intensif sejak awal tahun. Akademi ini sendiri baru berdiri pada 6 Desember 2024, namun langsung mencuri perhatian dengan capaian juara 3 dalam debut turnamen mereka di Piala Anniversary SSB BBR Pungging FC.
Fokus Bangun Mental dan Percaya Diri
Pelatih kepala Grefoo, Fastabiqul Khoirot, menegaskan bahwa tujuan utama mereka di Bali 7s bukan semata-mata mengejar trofi, tetapi membentuk mental bertanding anak-anak agar siap bersaing di level internasional.
“Target kami adalah membangun mental anak-anak untuk berani dan percaya diri. Mereka mampu berbicara di ajang internasional di dunia sepak bola. Soal juara, itu nanti… yang terpenting kami berusaha semaksimalnya untuk Gresik,” ujar Coach Fastabiqul.
Dukungan Pemerintah dan PSSI
Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dawam, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap langkah Grefoo.
“Kami bangga dan mendukung penuh perjuangan anak-anak Grefoo. Semoga pengalaman ini menjadi pijakan untuk langkah yang lebih besar, dan semoga ke depan, Gresik dikenal sebagai gudangnya talenta muda sepak bola nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa Bali 7s merupakan bagian penting dari peta besar pengembangan sepak bola usia dini di kawasan Asia.
“Bali 7s akan menjadi turnamen sepak bola usia muda terbesar di Asia. Kami ingin Indonesia menjadi pusat pertumbuhan bakat muda, dan turnamen ini adalah langkah nyata menuju ke sana,” kata Erick dalam keterangannya.
Simbol Kebangkitan Sepak Bola Daerah
Dengan semangat “Unity and Pride”, Tim Grefoo berangkat membawa harapan masyarakat Gresik untuk tampil membanggakan di pentas internasional. Partisipasi mereka di Bali 7s 2025 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi simbol kebangkitan sepak bola akar rumput dari daerah, untuk Indonesia dan dunia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mantan Bintang Serie A, Radja Nainggolan, Ditangkap di Brussel Terkait Dugaan Penyelundupan Kokain
- Tim U-17 Indonesia Incar Kemenangan Pertama Saat Laga Lawan Maroko
- Stadion GBT Surabaya Jadi Tuan Rumah Gelaran FIFA Matchday Indonesia VS Palestina