Kepolisian Daerah Jawa Timur, langsung melakukan patroli dunia maya setelah awan panas guguran (APG) Semeru di Kabupaten Lumajang.
- Tim DVI Kembali Identifikasi Lima Jenazah Korban Semeru, Total 35 Jenazah Dikenali
- Anak Korban APG Erupsi Semeru Ingin Sekolah Jember
- Anwar Sadad Hibur Anak Pengungsi Erupsi Semeru, Dicurhati Tidak Bisa Sekolah Dan Mengaji
Sebab, beberapa hari terakhir banyak informasi hoax beredar terkait dengan APG Semeru yang mengakibatkan masyarakat ketakutan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko akan melacak akun media sosial yang menyebarkan informasi palsu alias hoax.
Terkait berita hoax yang dikirim orang-orang akan dilakukan lidik dengan kemampuan teknologi informasi untuk lakukan penegakan hukum terhadap mereka.
Selain itu pihaknya memberikan nomer hotline Whatsapp 081-1997-1996 kepada masyarakat agar melaporkan informasi hoax.
"Silahkan laporkan jika ada info hoax terkait erupsi gunung semeru ini" katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (8/12).
Hal ini untuk mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menyebarkan informasi yang masih belum jelas kebenarannya.
Selain itu, bagi mereka pengguna medsos, perlu bijak untuk forward info yang diterima, jangan sampai info yang belum dicek kebenarannya dilakukan penyebaran.
"Dipikirkan dulu sebelum menyebarluaskan"tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim DVI Kembali Identifikasi Lima Jenazah Korban Semeru, Total 35 Jenazah Dikenali
- Anak Korban APG Erupsi Semeru Ingin Sekolah Jember
- Anwar Sadad Hibur Anak Pengungsi Erupsi Semeru, Dicurhati Tidak Bisa Sekolah Dan Mengaji