Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia menutup pabrik porang PT Newstar Konjak Nusantara, di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
- Persempit Ruang Gerak Rentenir, Gubernur Khofifah Gencar Gulirkan Modal Usaha Ultra Mikro Zakat Produktif
- Berkah Ramadan, GOW Surabaya Bagikan 31 Ribu Barang Gratis kepada 6000 Keluarga Miskin
- Peringati Hari Pers, Diskominfo Kabupaten Madiun Gelar Pra Uji Kompetensi Wartawan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia menutup pabrik porang PT Newstar Konjak Nusantara, yang berada di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Pabrik itu beberapa waktu lalu diprotes warga karena timbulkan polusi serta izinnya juga belum lengkap.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, M Zahrowi.
“Kewenangan ini berada di Kementerian Lingkungan Hidup. Tim Gakkum KLHK pada tanggal 4 September lalu telah melakukan penutupan aktivitas produksi pabrik,” kata Zahrowi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (2/10).
Pantauan dilapangan posisi di depan pabrik Porang dipasang papan plang bertuliskan “Dugaan Pelanggaran terhadap Peraturan Undang-Undang di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan/atau Perizinan Lingkungan Hidup'.
Selain papan plang menurut Zahrowi, petugas juga memasang garis police line terhadap alat yang diduga menjadi sumber pencemaran emisi udara ditempat pembakaran tungku dengan bahan bakar batubara. Dan mengecor saluran pembuangan air limbah ke badan air.
“Jika masih melakukan aktivitas produksi nanti kita laporkan ke kementerian, karena ini bukan kewenangan daerah,” ujar Zahrowi.
Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Bhayangkara Asri dan Perumahan Puri Matahari, yang berada di kawasan pabrik porang merasa terganggu dengan aktivitas pabrik.
Menurut warga, aktivitas pabrik berdampak pada kesehatan mereka. Bahkan, ada warga yang memutuskan pindah rumah karena alerginya semakin parah. Banyak debu yang menempel di lantai dan perabotan rumahnya.
Informasi yang diperoleh, sejak April 2022 kasus ini juga telah ditangani Kepolisian Resor Madiun dengan dugaan gudang dan pabrik pengolahan porang yang belum memiliki memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau (AMDAL) dan IPAL (Izin Pengolahan Air Limbah).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polisi Amankan Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Sawah Madiun, Akui Takut dan Malu Lahirkan di Luar Nikah
- Wabup Madiun Hadiri Rakor Keris Jateng 2025, Paparkan Skema KPBU Sebagai Strategi Pembangunan Infrastruktur
- Terduga Pembuang Bayi di Madiun Menyerahkan Diri