Guna meningkatkan keterampilan SDM (umber Daya Manusia) pesantren dalam mendesain dan memproduksi konten media sosial atau medo yang kreatif dan menarik, dosen UNESA yang terdiri dari Muhammad Farid Ilhamuddin, S.Pd., M.Pd., Dr. Njalatun Naqiyah, M.Pd., Vinda Maya Setyaningrum, S.Sos., M.A., dan Ainur Rifki, S.Pd., M.Pd mengadakan pelatihan pengelolaan medsos pada pengurus dan admin media sosial Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri beberapa waktu lalu.
- Unesa Gelar Pionir 2024, Bekali Mahasiswa Jadi Pengusaha Sukses di Era Digital
- Prodi Sistem Informasi Unesa Gelar Guest Lecture, Memahami Perubahan Kebutuhan dalam Proyek-proyek TI
- Bersama Jerome Polin, Rian Fahradi, dan Elsa Japasal, Wali Kota Eri Ajak 8 Ribu Gen Z di Surabaya Berani Wujudkan Mimpi
"Pelatihan tersebut fokus pada platform media sosial yang sering digunakan pesantren seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Tiktok dan blog. Arah pelatihan yaitu tentang cara memproduksi konten menarik dan komunikatif berbasis kombinasi teks, gambar, audio dan video yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing platform media sosial tersebut," kata Ketua Tim PKM M. Farid Ilhamuddin, melalui keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (7/10).
Tujuan pelatihan itu, lanjut Farid, untuk memberdayakan media sosial pondok pesantren dan juga memfasilitasi santri yang berminat menjadi content writer dan content creator. Dari kegiatan ini dia berharap media sosial pondok pesantren Alfalah dapat menjadi media dakwah yang menarik dan kreatif yang bisa diakses oleh banyak pihak.
Selain itu, santri-santri juga diharapkan mampu menghasilkan konten-konten islami yang berkualitas dan memiliki rujukan yang jelas khususnya dalam menyampaikan syiar dan pesan-pesan perdamaian.
Ketika para santri nantinya menjadi guru, penceramah atau jadi entrepreneur pun membutuhkan keterampilan media sosial.
“Kami ingin, pesantren maupun para santri terampil memanfaatkan media sosial sebagai penunjang dalam mencapai tujuan pesantren dan para santri,” katanya. “Kompetensi ini tetap terpakai dan dibutuhkan ke depannya,” tambahnya.
Baginya, media sosial memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Media sosial menjadi wadah bagi para penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi, dan bertukar informasi dan ide di komunitas dan jejaring virtual.
“Pelatihan ini jangka panjangnya juga membekali para santri dengan kompetensi teknologi komunikasi, karena itu salah satu kompetensi tuntutan abad ini,” tukas dosen Bimbingan Konseling UNESA itu.
KH. Fahim Royani, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, menyampaikan terima kasih kepada tim PKM UNESA yang telah membantu pengurus dan para santri untuk melek dan kreatif memanfaatkan media sosial. Gus Fahim berharap pelatihan itu bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama baik dalam pendampingan maupun pelatihan dan pendampingan bidang-bidang lainnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beasiswa LPPD Pemprov Jatim Lahirkan Tiga Doktor Pertama dari Kalangan Pesantren , Khofifah: Kuatkan SDM Pesantren Menyongsong Indonesia Emas 2045
- IKM Bangkalan Dibekali Illmu Promosi Lewat Medsos
- Lora Nasih Aschal: Kebijakan Khofifah-Emil Dorong Kemajuan Dan Kesejahteraan Pesantren