Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana sempat khawatir dengan pelaksana ujian akhir sekolah (UAS) yang pertama kali dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.
- Awal Sempurna LavAni di Final Four: Bungkam Palembang Bank Sumsel 3-0
- Perkuat Fungsi Strategis Masjid dan Auditorium, Gubernur Khofifah Dorong Inovasi Berkelanjutan di SMAN 5 Taruna Brawijaya
- Gubernur Khofifah Kenalkan Alpukat Kelud Berukuran Jumbo Asli Kediri
Kekhawatiran itu disampaikan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri saat meninjau pelaksanaan UAS di SMPN 1 Ngasem.
"Saya sempat khawatir ketika pergantian shift, antar siswa ini jika bertemu akan saling beriteraksi. Sehingga akan menimbulkan kluster baru," kata Bupati Mas Dhito dikutip Kantor Berita RMOL Jatim disela-sela peninjauan pelaksanaan UAS, Kamis (25/3).
Namun kekhawatiran Bupati Mas Dhito mulai mereda, setelah mengetahui ternyata terkait pergantian shift telah diatur oleh pihak sekolah.
"Sehingga, siswa tidak akan saling bertemu," ujarnya.
Bupati juga menjelaskan, jika selesai UAS ini sudah selesai, maka akan dilakukan evaluasi. Jika hasil evaluasi aman bagi siswa, tidak menutup kemungkinan pembelajaran dengan tatap muka, akan dibuka di Kabupaten Kediri.
"Kami akan melakukan evaluasi, setelah ujian akhir sekolah ini berakhir. Jika aman, maka sekolah dengan pembelajaran tatap muka, akan kami buka," tandasnya.
Dari pantauan, Dalam UAS tersebut, pelaksanaannya terbagi dalam 5 sift. Tiap sift dua mata pelajaran. Satu mata pelajaran, berdurasi satu jam tanpa istirahat.
Pelaksanaan UAS hari ini untuk siswa kelas 9. Satu kelas dibagi tiga ruangan, setiap ruangan hanya ada 12 anak. Ujian akhir sekolah ini digelar mulai 22 Maret hingga 5 april mendatang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Awal Sempurna LavAni di Final Four: Bungkam Palembang Bank Sumsel 3-0
- Perkuat Fungsi Strategis Masjid dan Auditorium, Gubernur Khofifah Dorong Inovasi Berkelanjutan di SMAN 5 Taruna Brawijaya
- Gubernur Khofifah Kenalkan Alpukat Kelud Berukuran Jumbo Asli Kediri