Pengamanan unjuk rasa ribuan massa yang mengatasnamakan Forum Umat Islam (FUI) di kantor Bawaslu Jatim, Jum'at (17/5), tak hanya dilakukan oleh aparat kepolisian saja. Sejumlah aparat TNI AD juga turun mengamankan aksi damai tersebut.
- Wali Kota Eri Buka Pelatihan Pendataan Data Terpadu Masyarakat, Sasar Warga Menengah ke Bawah
- Gelar Refleksi Akhir Tahun 2023, Bentuk Akuntabilitas dan Transparansi Kinerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak
- Pemkot Surabaya Siapkan Rumah Bhinneka
Sayangnya mobil Panser Anoa bertuliskan Branjangan itu tak bisa masuk ke Jalan Kapuas. Ini lantaran terhalang oleh dua mobil patroli Satlantas dan Sabhara milik kepolisian yang parkir di sisi kanan maupun kiri Jalan Kapuas.
Alhasil Panser Anoa itu harus mengalah dan mundur untuk standby di depan mulut Jalan Kapuas.
Saat dikonfirmasi, petugas kepolisian yang saat itu mencoba mengatur jalan Panser Anoa itu enggan memberi keterangan.
Untuk diketahui, aksi damai ini dilakukan atas ketidakpuasan kinerja KPU selaku penyelenggara Pemilu yang diduga melakukan kecurangan dalam proses penghitungan suara Pilpres pada 17 April 2019 lalu, khususnya di Jawa Timur.
Selain itu, massa juga meminta Bawaslu untuk bekerja profesional sebagai badan pengawasan pelaksanaan Pemilu.
Selain melakukan aksi ke Bawaslu Jatim, aksi damai yang dikemas dalam orasi dan doa bersama itu juga dilakukan FUI di Kantor DPRD Jatim di jalan Indrapura Surabaya, dengan jumlah massa 1000 orang.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pilkades Serentak Tidak Mundur, Ini Jadwalnya Di Ngawi
- PWNU Jatim Ingatkan Kreator Konten untuk Kedepankan Moral dan Nilai Agama
- Takziah di Rumah Korban Tragedi Maut Kanjuruhan, Gubernur Khofifah Beri Santunan