Pemerintah Kabupaten Jayapura bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), tokoh masyarakat, dan pemuda deklarasi menolak gerakan separatisme di Bumi Cendrawasih.
- Bupati Situbondo Resmikan Wisata Kuliner Narokan, 150 UMKM Ramaikan Wiken Pagi
- HPI Bukit Lawang Sambut Baik Rencana Pemerintah Buka Kembali Objek Wisata
- Gunung Ijen Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark, Gubernur Khofifah Harap Efektif Dongkrak Kunjungan Wisata ke Jatim
Adapun poin-poin lainya yang disepakati antara lain, menjaga persatuan dan kesatuan di tanah Papua, hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang, dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak benar.
Deklarasi dilakukan setelah kerja bakti bersama menyambut Go Adipura dan PON ke XX Papua tahun 2020. Kerja bakti dihadiri langsung oleh Bupati Jayapura, Wakil Bupati Jayapura, Kapolres Jayapura, Dandim 1701 Jayapura, Forkompimda, perwakilan tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan.
Dalam sambutanya, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, semua komponen di Kabupaten Jayapura telah mencanangkan kesepakatan bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia di Kabupaten Jayapura.
Pernyataan ini, kata Mathius, adalah wujud bukti dari sejumlah komitmen yang pernah dilakukan di tahun 2016 lalu bahwa Kabupaten Jayapura sudah dicanangkan sebagai zona kerukunan dari suku bangsa, tetapi juga kerukunan beragama, serta golongan.
"Meskipun keberagamannya luar biasa di tempat ini, tapi kami bisa membuktikan itu menjaga keutuhan kekeluargaan. Mungkin di luar Papua keberagaman itu tak seimbang, tetapi di sini sangat seimbang,†jelas Mathius dalam keteranganya.
Untuk itu, sambung Mathius, ini menjadi ukuran untuk bagaimana dari tempat ini bisa membuktikan kepada Indonesia bahwa Bhineka Tunggal Ika benar-benar dilaksanakan di Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon dalam sambutannya menuturkan, jika deklarasi yang dilaksanakan adalah rangkaian dari kehadiran Kapolri dan Panglima TNI di Papua yang meminta agar harus ada kedamaian di Papua.
Victor menambahkan, apa yang dicanangkan tokoh-tohoh masyarakat di Kabupaten Jayapura sebelumnya tentang toleransi umat beragama adalah buah pikiran yang sudah dipikirkan dari jauh-jauh hari, sebelum ada cobaan-cobaan seperti saat ini.
"Musuh tak menyerang lagi dengan senjata berat seperti misil dan lainnya. Tapi bagaimana memanfaatkan permasalah yang ada di media sosial. Untuk itu seluruh masyarakat jangan terpancing, sehingga Kabupaten Jayapura tetap aman dan damai,†tandasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jadi Tuan Rumah Festival HAM, Disbudpar Gelar Semarang Night Carnival 2021
- Keanekaragaman Budaya Indonesia Dipamerkan Lewat Festival Rhapsody of the Archipelago
- Penasaran, Walikota Surabaya hingga Komjen Jepang Kunjungi Kota Tua Gresik