Tokoh Politik Perlu Tiru Cara Komunikasi Erick Thohir dengan Kelompok Islam

Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut/Net
Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut/Net

Pola pendekatan Erick Thohir sejak menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan berbagai simpul masyarakat terbukti efektif dalam menjalankan kerja politiknya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo.

Demikian disampaikan intelektual muda Nahdlatul Ulama, Ubaidillah Amin Moch. Menurut Pengasuh Pondok Pesantren An-Nurriyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember ini, pola pergerakan Erick sangat patut ditiru tokoh politik lainnya.

Sebab kalau diamati, dalam mengerjakan tugasnya sebagai Menteri BUMN, Erick tidak meninggalkan elemen sipil Islam Indonesia terbesar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU)

Dalam catatan Ubaidillah, Erick rutin menyerap berbagai masukan untuk perbaikan pengolahan BUMN di Indonesia.

Karena itu, dia mengaku tidak heran jika di masa Erick Thohir, Kementerian BUMN menerapkam nilai yang jadi komitmen kerja pegawainya dengan akronim AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

"Bahkan pada akhirnya nilai AKHLAK yang di inisiatif Erick Thohir diadopsi menjadi fondasi nilai ASN kita dengan tagline Ber-AKHLAK," kata Ubaidillah seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/3). 

"Ide itu bisa diartikan berangkat dari utuhnya pemahaman Erick terhadap denyut nadi masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya menganut Islam," sambungnya.

Lebih lanjut, Ubaidillah menilai, selama ini Erick sangat kuat karakternya sebagai orang dekat Jokowi yang kaya akan prestasi dan gagasan ekonomi yang konkret.

Dia pun mencontohkan, saat Erick hadir di acara PBNU  mengulas tentang tantangan besar bangsa Indonesia. Saat berinteraksi dengan ulama dan kiai, Erick selalu menyuarakan bagaimana menciptakan transformasi ekonomi umat.

Tidak hanya itu, yang terbaru adalah kolaborasi Kementerian BUMN dengan PBNU yang akan melakukan pendampingan dalam proses pendirian BUMNU. Tindakan konkret pejabat publik yang dilakukan itu merupakan upaya nyata Erick yang ingin menjadi bagian penting dari mendorong kemaslahatan umat.

"Cara komunikasi Mas Erick dengan NU, Muhammadiyah dan elemen lainnya tidak semata-mata untuk kepentingan politik jangka pendek, tapi bisa bermanfaat untuk masa akan datang. Model komunikasi massa seperti ini patut ditiru oleh tokoh politik lainnya," jelasnya.

"Saya berpendapat, tidak banyak tokoh politik kita yang dekati kelompok Islam dengan narasi dan gagasan ekonomi yang compatible di jalankan oleh akar rumput," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news