Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) kembali memecat pegawainya yang menolak untuk divaksinasi Covid-19.
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Korban Jiwa Gaza Tembus 11 Ribu, AS Prihatin tapi Tetap Dukung Israel
- Majelis Nasional KAHMI: AS dan Israel adalah Poros Terorisme dan Kejahatan Dunia
Lewat memo, USMC mengonfirmasi telah memecat lebih dari 200 marinir karena penolakan mereka terhadap vaksin Covid-19. Itu mengikuti pengumuman sebelumnya yang menyebutkan 37 marinir diberhentikan karena enggan mengikuti mandat vaksin dari Pentagon.
Totalnya, sudah ada 206 anggota yang diberhentikan karena menolak divaksinasi sejak pertengahan Desember 2021, seperti dimuat Sputnik.
Pada Agustus 2021, Pentagon mengumumkan kewajiban semua anggota layanan untuk divaksinasi Covid-19.
Tetapi berdasarkan UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2022, seorang anggota dinas tidak dapat diberhentikan secara tidak hormat karena penolakan vaksin saja.
Pada Kamis (30/12), USMC melaporkan telah meninjau 3.080 dari 3.192 permintaan pengecualian vaksin yang diajukan oleh marinir. Permintaan pengecualian ditangani oleh Departemen Tenaga Kerja dan Cadangan, dipimpin oleh wakil komandan Letnan Jenderal David Ottignon.
Adapun sebagian besar USMC, sekitar 95 persen dari semua Marinir yang bertugas aktif telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara sekitar 86 persen dari mereka di pasukan cadangan telah melakukan hal yang sama.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Vaksinasi dan Skrining Kesehatan untuk Cegah Pneumonia
- Tekan Angka DBD Di Jatim, Benjamin Kristianto Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin