Dengan mengenakan atribut sarung dan peci, ribuan santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, mendatangi TPS (tempat pemungutan suara) untuk menggunakan hak pilihnya, Rabu (17/4).
- RPS Kenalkan Pemanfaatan AI Pada Pelajar Setingkat SLTA di Kabupaten Tuban
- 61 Pengusaha Hiburan Surabaya yang Lolos Asesmen Wajib Teken Pakta Integritas
- Wagub Jatim Minta Pemkab Madiun Pikirkan Nasib TPA Kaliabu
Muhammad Syahroni Habibi (23) santri asal Kabupaten Indramayu Jawa Barat, mengaku datang ke TPS karena ingin menggunakan hak pilihnya untuk kemajuan bangsa Indonesia. Di samping itu, para santri juga disarankan untuk tidak Golput.
"Karena saya ingin menggunakan hak suara saya untuk memajukan bangsa Indonesia. Yang sudah terdaftar tidak boleh Golput," terang Syahroni kepada Kantor Berita .
Syahroni tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk mencoblos lantaran di Ponpes masih aktif kegiatan belajar. Begitu ada penawaran mengurus surat A5, momentum tersebut ia manfaatkan untuk mendaftar.
"Ya karena kegiatan belajar masih aktif. Juga dari Pondok ada yang mau ngurus A5, ya sudah," aku pelajar kelas 2 Aliyah.
Sementara itu, Anis Iva Permatasari salah satu anggota Komisioner KPU Kota Kediri Jawa Timur menjelaskan, TPS berada di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo termasuk dalam kategori TPS DPTB (daftar pemilih tambahan).
"Di Aula Muktamar ini adalah termasuk TPS yang didirikan berbasis DPTB. Ada 8 TPS yang berada di Aula Muktamar. Di Pondok Pesantren Lirboyo ada 17 TPS," kata Anis Iva Permatasari ditemui saat sidak di Aula Muktamar bersama ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik.
Secara keseluruhan total jumlah Santri Pondok Pesantren Lirboyo yang menggunakan hak pilih memakai formulir model A5 atau menjadi pemilih pindahan mencapai 5.511.
"Mereka menggunakan hak pilihnya mulai pukul 7 pagi sampai pukul 01 siang," papar anggota komisioner yang membidangi divisi perencanaan, data dan Informasi.[ndik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Pesan Wagub Emil Saat Menghadiri Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Periode 2025-2030
- Setiap Tahun Inspektorat Temukan Mark Up Keuangan Desa Di Ngawi, Ini Modusnya
- Siswa Jatim Borong Gold Medal Bidang Innovative dan Environmental Science di AISEEF IYSA