Jumlah sapi yang terpapar virus PMK (Penyakit mulut dan kuku) di Jember terus meningkat dalam sepekan terakhir. Sesuai data dari Dinas Ketahanan Pangan dan peternakan (DKPP) Jember, hingga 13 Januari 2025, jumlah sapi yang terpapar PMK sudah mencapai 1.031 ekor.
- Komisi B DPRD Jember Desak Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Ambil Tindakan Penanganan Kasus PMK
- Hampir Seratus Ekor Sapi di Jember Terjangkit PMK dan Mati Mendadak
"Sebanyak 78 ekor diantaranya mati, 25 ekor dipotong paksa serta sebanyak 168 berhasil disembuhkan," ucap Kepala Dinas KPP Pemkab Jember, Andi Prastowo, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, usai hearing di Komisi B DPRD Jember, Senin (13/1).
Dia menjelaskan sudah menangani sapi yang terpapar PMK dan mencegah penularannya, yakni dengan melakukan pengobatan dan isolasi terhadap ternak yang sakit atau terpapar PMK. Selain itu melakukan pencegahan penularan, dengan melakukan vaksinasi terhadap sapi yang sehat. Meski pelaksanaan vaksinasi belum dilakukan secara keseluruhan di Kabupaten Jember. Jumlah total populasi sapi potong di Jember, sebanyak 273.019 ekor.
"Kami baru mendapatkan bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat sebanyak 4.750 dosis," katanya.
Dia menjelaskan petugas DKPP Jember sudah selesai melakukan vaksinasi terhadap hewan yang sehat. Sebab, pemerintah pusat memberi waktu selama satu Minggu, untuk menyelesaikan vaksinasi sejumlah tersebut.
"Kami menerima vaksin tersebut, 31 Desember 2024, ditargetkan sudah harus tuntas maksimal, 6 Januari 2025," katanya.
Andi juga menjelaskan salah kriteria pemberian vaksin yakni diberikan kepada sapi yang sehat dan berada sekitar radius maksimal 3 kilometer dari sapi terpapar.
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fiyanto, menjelaskan dari sejumlah 1.031 ekor yang terpapar PMK ini, sudah tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember, meski tingkat keparahannya berbeda-beda.
"Kami meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan melakukan kajian lebih mendalam untuk dilaporkan kepada Bupati Jember, untuk diusulkan KLB atau kejadian luar biasa. Selain itu, penanganan PMK untuk lebih serius lagi, karena kasusnya terus meningkat," jelas dia
Candra meminta pihak DKPP Pemkab Jember, untuk melakukan pembelian vaksin PMK. Sebab, masih tersedia anggaran Rp 2,4 miliar untuk pembelian vaksin. Namun masih terkendala regulasi dari menteri keuangan dan menteri dalam negeri tentang pengadaan barang dan jasa milik pemerintah.
"Kami sarankan untuk berkoordinasi dengan lembaga di atasnya untuk mencari solusi pembelian vaksin," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember