Tracing pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kota Surabaya semakin masif dan efektif setelah dibantu Satgas gabungan, yang terdiri dari Satgas Satpol PP, Satgas Linmas, staf kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
- Bentuk Pansus, DPRD Kota Malang Komitmen Penyusunan RPJPD 2025-2045 Selesai dalam 2 Minggu
- Anti Kekerasan, Wujudkan Keamanan Santri
- Ketua Forikan Kota Kediri Serahkan Makanan Tambahan Berbahan Ikan
Bahkan, kini tracing dengan kontak erat pasien Covid-19 itu bisa mencapai 50 orang.
Satgas-satgas itu sangat membantu dalam melakukan tracing di lapangan, sehingga saat ini pihak puskesmas tinggal menganalisis hasil tracing itu.
“Jadi, Puskesmas bisa melakukan analisa dari tracing yang dilakukan oleh satgas. Setelah itu tinggal mentreatmen,” kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Balai Kota Surabaya, Jumat (10/7).
Feny sapaan Febria Rachmanita menjelaskan, jika selama ini satu pasien terkonfirmasi dilakukan tracing sebanyak 25 orang, kini sudah bisa lebih banyak dari itu.
Bahkan, saat ini satu pasien terkonfirmasi sudah bisa dilacak 50 orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi itu.
“Karena kami melakukan tracing tidak hanya keluarga, tapi juga tetangga hingga tempat kerjanya kita tracing. Ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan proses tracing yang dilakukan saat ini. Jika ada satu pasien terkonfirmasi Covid-19, maka para petugas ini akan memetakan orang-orang yang kontak tersebut.
Misalnya seperti ring satu atau orang yang kontak erat dengan pasien. Mereka langsung dilakukan tes swab, bukan rapid test lagi, langsung swab.
Kemudian untuk ring dua atau orang yang kontak namun tak terlalu erat, mereka dilakukan rapid test terlebih dahulu, jika reaktif langsung di tes swab.
“Kenapa kami langsung tes swab orang yang kontak erat? Karena yang di ring satu ini resikonya lebih besar. Untuk ring dua jika hasil rapid test reaktif, maka langsung di tes swab,” papar dia.
Feny juga memastikan bahwa masifnya tracing ini bukan hanya karena penambahan tim tracing dengan bantuan satgas itu, namun juga karena kekompakan dan solidnya para petugas dalam berkoordinasi dengan petugas tracing lainnya di masing-masing wilayah.
Feny mengambil contoh misalnya di Surabaya Utara ada warga yang terkonfirmasi yang kemudian bekerja di Surabaya Pusat.
“Maka tim tracing yang ada di Surabaya Utara langsung koordinasi dengan tim tracing di Surabaya pusat untuk melacak. Begitu seterusnya. Untuk saat ini yang paling banyak tracing memang Surabaya Pusat karena banyak perkantorannya,” urai Feny.
Selain itu, Feny juga memastikan bahwa dengan semakin masifnya tracing yang dilakukan pemkot, akhirnya jumlah rapid tes dan swab tes di Kota Pahlawan juga semakin meningkat.
Berdasarkan data terbaru hingga Rabu (8/7/2020), total kumulatif rapid test mencapai 101.532 jiwa.
Rapid tes itu dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui Puskesmas, bantuan dari BIN, dan beberapa rumah sakit dan laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19.
“Makanya jumlahnya sangat banyak,” imbuhnya.
Sedangkan untuk total tes swab, total kumulatif sebanyak 24.975 jiwa. Dari angka tersebut, Feny memastikan angka yang sudah keluar hasilnya sebanyak 24.659 jiwa, dan 7.159 pasien diantaranya terkonfirmasi atau positif, kemudian 17.297 orang sisanya negative, serta 203 orang invalid.
“Jadi, prosentasenya yang positif 29,03 persen, dan yang negative 70,14 persen, kemudian invalidnya 0,82 persen,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Jember Beri Pinjam Pakai Asetnya untuk Kantor Bawaslu
- Wali Kota Eri Beri Penghargaan KAS-RPA kepada 19 Kampung di Surabaya
- Tolak Omnibus Law di Banyuwangi, Dua Orang Pendemo Diamankan