Tragedi Kanjuruhan yang membuat 125 suporter dalam pertandingan Arema melawan Persebaya meninggal dunia dikhawatirkan bisa menutupi kasus Ferdy Sambo.
- IPW Pertanyakan 6 Polisi yang Terjerat Kasus Sambo Malah Naik Pangkat
- Dugaan Perwira Tinggi yang Bisa Pengaruhi Kasus Sambo, Kapolri Harus Berani Tegas
- Ambigu di Jantung Perkara Sambo
Kekhawatiran itu diutarakan Direktur Political and Puclic Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/10).
"Jangan-jangan isu petaka sepak bola di Kanjuruhan (untuk) menutup kasus persidangan Ferdy Sambo?" ujar Jerry.
Jerry berharap, wacana yang mengemuka mengenai Tragedi Kanjuruhan tak membuat masyarakat luput memelototi proses hukum Ferdy Sambo yang diduga menjadi dalang pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
"Semoga publik tetap juga tertuju ke persidangan Ferdy Sambo," demikian Jerry.
Pemerintah menyebut jumlah korban meninggal usai laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam lalu (1/10) berjumlah 125 orang.
Angka tersebut lebih rendah dari data yang disampaikan pihak suporter Arema yang jumlahnya di atas 180 orang.
Saat ini pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tuntas tragedi ini.
TGIPF diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dan beranggotakan perwakilan lembaga terkait serta sejumlah pihak lainnya, termasuk dari jurnalis.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sidang Tragedi Kanjuruhan, Lima Terpidana Diputus Beri Restitusi Rp 1,2 Miliar
- IPW Pertanyakan 6 Polisi yang Terjerat Kasus Sambo Malah Naik Pangkat
- Kunjungi Stadion Kanjuruhan Malang, Keluarga Korban Minta Gate 13 Dikembalikan Semula