Triwikrama

TRIWIKRAMA adalah sebuah kesaktian malih wujud alias berubah raga menjadi raksasa tinggi besar sakti mandraguna berambut api, bermata menyala, berwajah mengerikan, bergigi meringis (persis foto Ronaldo pada naskah Triwikrama Ronaldo Bikin Singa Atlas Pulang Kandang”, RMOL 21 Juni 2018 ).


Wayang Purwa

Di dalam kisah Wayang Purwa, tokoh titisan Wisnu yang mampu melakukan Triwikrama adalah Arjuna Sasrabahu dan Kresna. Alkisah demi mematahkan arogansi Bambang Soemantri, Prabu Arjuna Sasrabahu bertriwikrama.

Alkisah ketika bertindak sebagai duta Pandawa, Kresna melakukan Triwikrama karena Kurawa ingkar janji politik terhadap Pandawa. Balairung Istana Hastinapura tidak mampu memuat tubuh Kresna bertriwikrama sehingga jebol, dinding-dindingnya roboh dan atapnya runtuh. Para Kurawa lari kalang kabut untuk menyelamatkan diri.

Hanuman juga sanggup melakukan Triwikrama. Ketika menyeberangi lautan menuju Alengkadiraja, Hanuman diterkam kemudian ditelan raksasa anak Rahwana bernama Wilkataksani. Pada saat Hanuman berada di dalam tenggorok raksasa itu, ia melakukan Triwikrama sehingga leher Wilkataksani bedah dan mati seketika.

Pada pewayangan gagrak Jawatimuran, Antareja bertwikrama menjadi raksasa berwajah ular naga dan badannya bersisik.  

Kenyataan

Pada kenyataan, para tokoh pejuang Indonesia mengerahkan kesaktian Triwikrama sehingga tidak terkalahkan oleh siapa pun.  

Pangeran Sambarnyowo memiliki kesaktian Triwikrama sehingga tidak bisa ditaklukkan oleh Kumpeni. Tidak rela bangsanya ditindas para penjajah, maka pada tanggal 17 Agusts 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertriwikrama memproklamirkan kemerdekaan negara, bangsa dan rakyat Indonesia.

Jenderal Besar Soedirman mengerahkan kesaktian Triwikrama sehingga TNI dan rakyat Indonesia tidak bisa dikalahkan pasukan sekutu Belanda dengan persenjataan jauh lebih modern.  

Juara Dunia Bulutangkis yang tidak pernah kalah adalah Tan Joe Hok. Sang pendekar bulutangkis Indonesia pada 21 tahun bertriwikrama memperlayakan para tokoh bulutangkis dunia secara berturut-turut di gelanggang Thomas Cup 1958 kemudian Al England 1959 sehingga diberi gelar The Giant Killer alias Sang Pembunuh Raksasa.
Selanjutnya semangat Triwikrama Tan Joe Hok merupakan inspirasi bagi para pebulutangkis Indonesia sehingga mereka bertriwikrama menguasai dunia.  

Pada hakikatnya Triwikrama merupakan enerji lahir-batin sakti mandraguna siap didayagunakan oleh siapa pun yang dengan sepenuh jiwa raga maju tak gentar membela yang benar. Merdeka!

Penulis adalah pembelajar falsafah Wayang Purwa, pemrakarsa pergelaran wayang orang di Sydney Opera House dan Unesco Paris

ikuti terus update berita rmoljatim di google news