Empat kereta api jalur utara mengalami keterlambatan perjalanan lantaran sebuah truk gandeng yang mengangkut ratusan pupuk mengalami patah as tepat di atas perlintasan kereta api, saat melintas di Jalan Raya Nasional Surabaya-Semarang tepatnya di Kabupaten Lamongan.
- Nikmati Oksigen Terbaik Di Dunia, Khofifah Bonceng Puan Maharani Keliling Pulau Gili Iyang Sumenep
- PLTP Blawan Ijen Terus Dikebut, PT Medco Cahaya Geothermal Sosialisasi Energi Terbarukan
- Kreasi Sablon, Dorong Santri menjadi Pelaku Industri Kreatif
Kanit Turjawali Satlantas Polres Lamongan Ipda Endro Widodo mengatakan, peristiwa itu bermula saat truk nopol K 8218 OA yang dikemudikan Wahyu Setiawan (35) asal Pati Kidul, Pati Jateng melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di lokasi kejadian truk tiba-tiba patah as.
"Truk ini melaju dari Surabaya menuju arah Babat kemudian tepat di barat Terminal Lamongan, roda depan sebelah kanan gandengan truk mengalami patah as," kata Endro.
Selain menyebabkan keterlambatan perjalanan kereta, arus lalu lintas di sepanjang jalan Nasional dari arah Surabaya atau sebaliknya juga sempat tersendat. Sementara untuk evakuasi terhadap badan truk petugas terpaksa mendatangkan mobil crane atau derek.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja arus lalulintas dan perjalanan kereta sempat terhambat," jelasnya.
Humas PT KA Daops VII Surabaya Luqman Arif mengatakan, truk tersebut mulai mogok pada pukul 12.06, kemudian truk tersebut baru berhasil dievakuasi pukul 14.00.
Adapun empat kereta yang mengalami keterlambatan perjalanan adalah kereta barang dari Jakarta menuju ke Surabaya, KA lokal Surabaya - Bojonegoro, KA Airlangga Surabaya ke Pasar Senen Jakarta dan Ka Ambarawa Surabaya ke Semarang.
"Ada empat kereta yang mengalami keterlambatan perjalanan," kata Luqman.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Libur Panjang Peringati Jumat Agung dan Paskah, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan
- Ratusan Relawan Komunitas Railfans dan Pramuka Terlibat dalam Masa Angkutan Lebaran
- H+1 Lebaran, 44 Ribu Penumpang Padati Stasiun Wilayah Daop 8 Surabaya