Tak hanya Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser yang menganggap pernyataan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa ngawur menyebut Pemkot Surabaya lamban dalam menangani Covid-19 yang terjadi di lingkungan karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut Surabaya.
- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- Dibalik Kekurangan Fisiknya Muhammad Amanatullah Mampu Tunjukan Keistimewahan Dirinya
- Awarding Jurnalistik dan Potas Award 2023, Wali Kota Eri Bicara Sinergitas dengan Media
Hal yang sama juga dikatakan Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita.
"Jadi tidak benar kalau kami terlambat dalam penanganan Covid-19 (PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut Surabaya)," jelas Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat Jumpa Pers di ruang Sekretaris Daerah, Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5).
Kepala Dinkes Kota Surabaya mengatakan, dalam pertemuannya dengan PT HM Sampoerna itu, dia langsung meminta perusahaan tersebut untuk melakukan rapid test dan mengisolasi mandiri karyawannya sekitar 506 orang.
“Saat itu puskesmas melakukan tracing dan ditemukan terdapat data kontak erat dengan karyawan. Kita bergitu tahu satu orang sakit langsung kita cari siapa orang dalam pemantauan (ODP) mana dan pasien dengan pengawasan (PDP) nya,” katanya.
Febria menyebut, setelah dilakukan rapid tes, dari 506 karyawan ditemukan 123 karyawan yang hasilnya positif.
Kemudian, PT HM Sampoerna melakukan tes lanjutan yakni swab tes pada Jumat (1/5) kemarin yang dibagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama dengan kuota sebanyak 48 karyawan. Dari 48 tersebut yang terkonfirmasi sebanyak 30 orang positif.
“Kami pun minta Sampoerna yang melakukan isolasi karyawannya di suatu hotel sehingga tidak tertular dengan yang lain,” paparnya.
Tidak berhenti sampai di situ, ia juga memastikan, hingga saat ini pemkot melalui puskesmas terus memantau perkembangan pasien, baik yang isolasi mandiri di rumah maupun di hotel dan memberikan berbagai intervensi.
“Kami pun mencarikan tempat tidur mereka yang positif dan sudah dapat seratus untuk karyawan Sampoerna. Dan memantau sekitar 200 orang keluarga karyawan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Didukung NU-Muhammadiyah dan Parpol, Gus Muhdlor Optimistis Herd Immunity di Sidoarjo Segera Terwujud
- Siapkan Lahan Tebu, Jokowi Targetkan Swasembada Gula Nasional
- PPKM di Perpanjang, PT KAI DAOP 7 Madiun Sesuaikan Perjalanan KA