Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Muhammad Sukron mengatakan, Aksi Getar ITB melaporkan tokoh Islam, Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas tuduhan Islam radikal adalah tindakan yang berlebihan dan ahistoris.
- Kunjungi Markas Surya Paloh, Din Syamsuddin Puji Konsistensi Nasdem Usung Misi Perubahan
- PKB Usul Said Aqil Siradj, PKS juga Berharap Din Syamsuddin Masuk Timnas Amin
- Soroti Penggusuran Rempang, Din Syamsuddin: Pemerintah Jangan Pertajam Pertentangan Rakyat
Menurutnya, Bamusi sebagai ormas PDI Perjuangan merasa tersinggung dengan laporan tersebut. Bahkan Bamusi juga merasa tuduhan tersebut secara tidak langsung mengarah kepada mereka.
“Jika Din di uduh sebagai penganut Islam radikal, itu artinya juga menuduh kami (Baitul Muslimin Indonesia) penganut paham Islam radikal,” tutur Sukron dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Perasaan ikut tertuduh sebagai Islam radikal itu muncul lantaran Din Syamsuddin merupakan pendiri Baitul Muslimin Indonesia bersama dengan almarhum Bapak Taufiq Kiemas.
Saat ini, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga masih tercatat sebagai anggota Dewan Pembina Bamusi bersama Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siradj. Di mana ketua dewan pembina dipegang langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Saya menjadi saksi bahwa beliau aktif sebagai anggota Dewan Pembina Bamusi, karena waktu pelantikan kami 2016 lalu di Aula lantai 5 kantor DPP PDI Perjuangan, beliau juga turut memberikan sambutan. Fotonya pun masih terpampang nyata di kantor PP Baitul Muslimin Indonesia,” demikian Sukron.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah