RMOLBanten. Jika dalam negara ada peristiwa yang merugikan dan mendatangkan korban, maka rakyat wajib memberi simpati.
- PKB: Fenomena Pilpres 2024 Yang Menonjol Emak-emak dan Milenial
- Koalisi Bersatu, Upaya Menarik Atensi Publik dan Parpol Lain
- Diduga Ada Kekuatan Mafia Vaksin Hingga Pemerintah Abaikan Putusan MA
Fahri menjelaskan bahwa kesibukan pemerintah yang utama adalah mengungkap peristiwa dan terbuka kepada publik tentang apa yang terjadi.
Kesibukan utama pemerintah bukan soal kesedihan korban, tapi soal membuat terang kejadian sehingga keadilan dan hukum ditegakkan secara tuntas,†jelasnya sebagaimana dikutip dari akun Twitter @fahrihamzah, Sabtu (12/5).
Kesibukan ini jangan di balik. Apalagi jika kemudian kesedihan disebut lebih utama ketimbang kebenaran.
Sebab, sambung Fahri, akan sia-sia nyawa korban apabila negara gagal membawa pada penegakan hukum dan kebenaran untuk mendapatkan keadilan.
"Waktu Novel Baswedan jadi korban, semua menyatakan prihatin dan berduka seolah tugas negara itu berduka. Padahal, fakta dan kebenaran tidak terungkap. Dan Presiden Jokowi bilang ‘tunggu Polri angkat tangan’. Hebat betul," sindirnya.
Fahri melanjutkan, ada banyak fungsi dalam negara termasuk memberikan santunan. Tapi negara hukum ditandai dengan tegaknya hukum yang akan menjadi dasar kebersamaan rakyat sepanjang masa.
"Maka, jangan bergeser untuk menemukan fakta yang benar," tukas Fahry seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PKB Usung Mak Rini-Santoso di Pilbup Blitar 2020
- Jika Punya Bukti Sekolah Negeri Paksa Siswi Berjilbab, Laporkan!
- Din Syamsuddin: Wasatiyah Islam Bisa Jadi Solusi Krisis Multi-Dimensi Hari Ini