KEBIADABAN teroris Israel sudah tidak bisa dimaafkan lagi. Rafah yang menjadi tempat pengungsian terakhir bagi warga Gaza dibombardir habis-habisan.
Dunia tak berkutik. Pembantaian dan pembunuhan dibiarkan di jaman modern.
Sangat disayangkan negara-negara Arab yang notabene Islam seperti Arab Saudi, Mesir, hingga Yordania, selalu mendukung pendudukan teroris Israel di tanah Palestina.
Kecaman dari negara-negara di PBB tak membuat Perdana Menteri 'Setanhayu' menghentikan keinginannya memusnahkan rakyat Palestina.
Sementara Amerika selalu memveto gencatan senjata. Bagi rakyatnya sendiri, Amerika di bawah kendali Joe Biden berada di posisi ganda. Makanya, mahasiswa di kampus-kampus seluruh Amerika menggelar unjukrasa, mendirikan tenda-tenda, tidur di kampus, menutut agar genosida yang dilakukan Israel dihentikan.
Ribuan mahasiswa ditangkap. Dibuldozer, dipukuli dan dianiaya layaknya teroris. Negara yang katanya menjunjung tinggi demokrasi, malah menunjukkan kedok aslinya sebagai negara diktaktor.
Sementara teroris sejati Israel terus melakukan genosida. Sejak Rafah diinvasi, banyak anak-anak, wanita, dan warga sipil yang menjadi korban.
Kebiadaban demi kebiadaban ini tidak bisa dihentikan. Teroris Israel terus menggempur Rafah dengan alasan menghancurkan Hamas. Padahal tak satupun Hamas yang dibasmi. Yang ada justru warga sipil menjadi korban.
Saking banyaknya korban-korban berjatuhan, tidak sedikit netizen maupun warga dunia yang mengecam aksi biadab Teroris Israel.
Di tengah invasi dan pembunuhan itu, rakyat Israel justru terekam sedang menari-nari. Benar-benar biadab.
Mereka adalah setan sekaligus iblis berwujud manusia.
Mereka tidak layak hidup di dunia. Neraka paling jahanam sekalipun tidak layak dihuni manusia-manusia seperti itu.
Ya Tuhan, berilah kami kesempatan membunuh satu babi Israel. Karena hanya cara itu yang bisa membuat dunia ini tenang.
Wartawan Kantor Berita RMOLJatim
ikuti terus update berita rmoljatim di google news