Sebanyak tujuh kontainer sampah impor ilegal dari Perancis dan Hong Kong dikembalikan petugas beacukai di Batam.
- Berdayakan Masyarakat Setempat, Locca lodge Suguhkan Wisata Hunian di Tengah Hutan dengan Fasilitas Hotel Bintang
- Lagi, Pasien Corona Meninggal Karena Melompat Dari Ruang Isolasi
- Rekernas Perhimpunan Taman Rekreasi Indoensia Soroti Keselamatan Pengunjung, Menparekraf Singgung Pengembangan Wisata
Susila menjelaskan, di antara tujuh kontainer sampah tersebut, lima dikirim ke Hong Kong dan dua lainnya dikembalikan ke Perancis.
"Kontainer-kontainer itu meninggalkan pelabuhan pada hari Senin (29/7) dan beberapa petugas menyaksikan langsung kapaltersebut berangkat," ujar Susila seperti dilansir dari AFP, Selasa (30/7).
Saat ini otoritas setempat sedang menunggu untuk melakukan pembersihan dengan menunggu persetujuan pengiriman 42 kontainer sampah lainnya ke Amerika Serikat, Australia, dan Jerman.
Diketahui, Asia memang telah menjadi tujuan utama bagi 75 persen sampah ekspor dari Barat. Namun sejak Juli 2017, ketika China mulai melarang sampah plastik masuk ke kawasannya, Indonesia, Malaysia, dan Filipina menjadi sasaran alternatif.
Sebelumnya, Indonesia sendiri telah megembalikan 210 ton sampah ke Australia setelah mengetahui di dalamnya terdapat sampah bahan berbahaya yang tidak sesuai dengan aturan pada awal bulan ini.
Selain sampah kiriman, sampah yang diproduksi Indonesia sendiri di atas 60 juta ton setiap tahunnya dan cukup menjadi persoalan pelik saat ini.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Alas Trawas, Tempat Nongkrong Asyik Yang Instagrammable
- Desa Wisata Tingkir Lor Diharapkan Jadi Inspirasi Daerah Lain
- Kampung Nelayan Jadi Destinasi Wisata Baru, Pemkot Surabaya Beri Bantuan Perahu Wisata