PT Pertamina (Persero) turun peringkat dari daftar Fortune Global 500. Hal ini dinilai sejumlah kalangan karena PT Pertamina terlalu berharap kepada seorang politisi seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
- Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar Selama Mudik Lebaran 2025
- Diperiksa Kejagung, Ahok Ngaku Tidak Tahu Soal BBM Oplosan
- Telan Biaya Rp 3,6 Triliun, Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom Disorot
Disampaikan pakar politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, Ahok yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah seorang profesional. Sehingga tidak cocok mendapatkan jabatan di Pertamina, apalagi sebagai komisaris utama.
"Salah jika Pertamina mengandalkan Ahok. Ahok itu politisi. Bukan profesional yang disimpan di Pertamina. Jadi wajar jika Pertamina keluar dari daftar Fortune Global 500," ujar Ujang Komarudin sebagaimana diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).
Apalagi, kata Ujang, Pertamina tak kunjung menurunkan harga BBM sejak awal 2020 hingga saat ini di saat harga minyak dunia sedang anjlok.
"Harga minyak dunia turun saja, Pertamina tak menurunkan harga minyak untuk rakyat. Dan Ahok juga tak bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar Selama Mudik Lebaran 2025
- Diperiksa Kejagung, Ahok Ngaku Tidak Tahu Soal BBM Oplosan
- Telan Biaya Rp 3,6 Triliun, Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom Disorot