Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban memberikan sembilan unit alat bantuan Program Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) kepada sembilan kelompok tani di Kabupaten Tuban.
- Buka Pasar Ramadhan, Bupati Hendy Ingin Miliki Tempat Wisata Kuliner di Jember
- MoU Dengan Kadin Jatim, Sekolah Selamat Pagi Indonesia Bakal Ciptakan Entrepreneurship Berkualitas
- Tiga Pelajar Surabaya Lolos Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi dan Nasional
Lamidi, kepala Bidang Perkebunan dan Holtikultura DPKP mengatakan, sembilan paket bantuan tersebut terdiri dari satu set bantuan berupa satu buah chopper, satu kendaraan roda tiga, serta satu unit pembangunan rumah kompos, yang diberikan masing masing kepada kelompok tani yang telah mengusulkan.
“Kelompok tani yang dipilih merupakan Poktan yang telah memiliki embrio atau pernah dan berpotensi melakukan produksi pupuk organik,” tutur Lamidi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu ( 20/11)
Dalam satu set bantuan tersebut masing–masing bernilai 180 hingga 200 juta rupiah yang berasal dari dana Perubahan APBD tahun 2021, diberikan kepada Poktan di 6 kecamatan diantaranya Kecamatan Palang, Widang, Rengel, Semanding, Soko, dan Jenu. Sedangkan untuk dana APBD tahun 2021 untuk tiga set bantuan untuk Poktan di Kecamatan Tambakboyo, Kenduruan, dan Grabagan.
Lamidi, mengungkapkan, program UPPO telah diadakan mulai tahun 2020 bertujuan untuk mengubah pola pikir petani yang selama ini menggantungkan diri pada pemakaian pupuk pabrikan atau unorganik, agar beralih ke pemakaian pupuk organik yang bisa diproduksi sendiri.
“Ini penting, sebab dari segi harga, pupuk unorganik lebih mahal dan terbatas. Pemerintah pusat juga telah mengurangi jatah subsidi pupuk maupun jumlah pupuk non subsidi tiap tahunnya ” terang Lamidi.
Ini dilakukan, lanjut Lamidi, agar semakin banyak petani memproduksi dan menggunakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan mulai maksimal dalam memanfaatkan limbah ternak.
Kolaborasi antara pertanian dan peternakan akan menciptakan ekosistem tani yang lebih menguntungkan dan berkesinambungan.
“Program ini akan selalu ada tiap tahun, agar banyak petani yang beralih ke pupuk organik,” jelasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penumpang KA Bisa Batalkan Tiket Akibat Banjir Jakarta Hingga 30 Hari ke Depan
- Di Cap Pelesiran, Decky Ungkap Alasan Studi Banding Ke Badung Bali
- Breakwater Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong di Lamongan Siap Dibangun