KH Wasyid dan Brigjen KH Syamun dinilai pantas menjadi Pahlawan Nasional dari Banten.
- Maksimalkan PAD, Komisi B Dorong Wisata Lokal Surabaya Tambah Fasilitas
- Lolos Uji Kelayakan, Jembatan Kaca Seruni Point' di Bromo Bakal Diresmikan Jokowi
- Begini Upaya Wali Kota Hendrar Priadi untuk Penguatan Daya Tarik Kota Semarang
KH Wasyid adalah tokoh dalam peristiwa Geger Cilegon yang terjadi di tahun 1888, lima tahun setelah Gunung Karakatau meletus. Sementara KH Syamun adalah pendiri Perguruan Islam Al Khairiyah dan Bupati pertama Kabupaten Serang.
Nama kedua tokoh ini dibawa dalam pertemuan antara sekitar 40 ulama asal Banten dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, kemarin (Rabu, 21/3).
"Banyak pahlawan masyarakat Banten yang ikut andil menegakkan NKRI. Tapi yang diangkat cuma Sultan Ageng Tirtayasa. Padahal syuhada Banten ada ribuan," ujar Dewan Syuro PB Al Khairiah Mansur Muhidin di Kantor Presiden, usai pertemuan dengan Jokowi.
Menurut Mansur, nama KH Wasyid dan KH Syamun sudah masuk ke dalam daftar yang dikumpulkan Kementerian Sekretaris Negara. Namun saat ini, keduanya belum juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, dan baru sebatas mendaptkan Bintang Mahaputra.
Selain membicarakan nama kedua calon Pahlawan Nasional dari Banten itu, rombongan ulama Banten juga meminta agar Banten ditetapkan sebagai kota seribu kiai, sejuta santi.
Mereka juga mengundang Jokowi berkunjung ke Banteng dan bertemu seribu ulama Banten menjelang bulan puasa mendatang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Indonesia Masuk Daftar Hijau Perjalanan Abu Dhabi
- Dapat Kucuran Dana Rp 500 Juta, Wisata Suko Sewu Ponorogo Berbenah
- Berdayakan Masyarakat Setempat, Locca lodge Suguhkan Wisata Hunian di Tengah Hutan dengan Fasilitas Hotel Bintang