Survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai figur yang layak diusung pada Pilpres 2024, mengungguli Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
- Punya Urusan Rahasia, Anies-Ahok Makin Mesra
- Pramono-Rano Menang, PDIP Sampaikan Terima Kasih ke Warga Jakarta dan Anies Baswedan
- Sinyal Dukungan untuk Luluk, Anies Baswedan Sampaikan Pesan Khusus untuk Anak-Anak Abah di Jawa Timur
Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyampaikan, fenomena Anies mengungguli Prabowo maupun figur lainnya adalah hal yang wajar.
"Karena Anies memang sosok yang sangat potensial untuk (Pilpres) 2024. Walaupun Anies tidak punya partai, tetapi saya kira dengan membangun kekuatan Anies sebagai Capres sangat memungkinkan sekali partai-partai akan mendukung, karena pertimbangan elektabilitas yang tinggi," kata Adib dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/5).
Di sisi lain, kata Adib, yang lebih menguntungkan ialah saat ini Anies sangat melekat sebagai simbol oposisi pasca Prabowo Subianto ikut masuk ke dalam kabinet kerja Joko Widodo-Maruf Amin. Dengan kondisi politik demikian, eks pendukung Prabowo otomatis merapat dan satu frekuensi dengan Anies Baswedan.
"Ini saya kira menjadi kekuatan tersendiri bagi Anies," jelas Adib.
Namun terlepas dari itu, Adib memperkirakan bakal muncul kuda hitam penentu kemenangan bukan dari sosok Calon Presiden (Capres) melainkan Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menunjukan Anies memperoleh 17,01 persen, Prabowo Subianto 14,31 persen dan disusul Ganjar Pranowo 11,25 persen. Peneliti ARSC, Bagus Balghi menyampaikan hasil ini didapat saat responden diajukan pertanyaan terbuka, jika pilpres digelar hari ini akan memilih siapa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah