Aksi unjuk rasa atau unras menolak Omnibus Law di Mojokerto sempat ricuh. Kericuhan ditengarai adanya oknum yang mencoba masuk ke dalam barisan mahasiswa sehingga terjadi aksi saling dorong.
- Aktivis ’98 : Kami Minta Gatot Nurmantyo Berhenti Dalangi Aksi
- Kemarin, 400 Personil Gabungan Disiagakan
- Unras Omnibus Law, Ketua DPRD Jombang Ikut Menolak
"Saat kami sedang melakukan orasi tiba-tiba ada orang luar masuk ke barisan, jadinya barisan kamipun sedikit ramai dan ricuh," kata Ketum PC PMII Mojokerto, Ikhwanul Qirom, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (8/10).
Ikhwanul menjelaskan, aksi bersama GMNI, HMI dan BEM se-Mojokerto menuntut agar pemerintah membatalkan undang undang Cipta kerja. Pihaknya berpendapat bahwa UU Cipta kerja yang disahkan pada rapat paripurna DPR RI dinilai sebagai puncak penghinatan terhadap rakyat.
"Kita tahu bahwa gelombang penolakan terhadap UU Cipta Kerja sangat besar kali ini, namun kenapa pemerintah pusat justru mengesahkan undang undang tersebut," jelasnya.
Di Kota dan Kabupaten Mojokerto unras diikuti ratusan mahasiswa yang yang menolak disahkannya UU Cipta Kerja.
Mereka terlebih dahulu melakuakan aksi di depan gedung DPRD Kabupaten yang letaknya di pusat kota atau seberang alun alun Kota Mojokerto. Usai melakukan orasi, ratusan mahasiswa bergerak ke gedung DPRD Kota Mojokerto yang jaraknya hanya 2 kilometer dan melakukan blokade Jalan Gajahmada yang ada di depan pemerintah kota mojokerto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Plesiran Kelompok Cipayung Plus ke Luar Negeri Lukai Mahasiswa
- Aliansi BEM Mahasiswa Tanjung Perak Baksos Peduli Sesama
- Pemkot Surabaya Terjunkan 1.749 Mahasiswa MSIB ke Seluruh Pelayanan OPD, Kecamatan, hingga Balai RW