Meski secara pertumbuhan kasus masih tinggi, perkembangan data penyebaran virus corona baru (Covid-19) di 34 Provinsi di Indonesia mengalami perbaikan. Dari data gugus tugas penanganan Covid-19 pertambahan kasus positif masih meningkat hari ini sebesar 1.331 kasus.
- Gerakkan Petugas Puskesmas dan KSH, Cara Wali Kota Eri Cegah DBD di Surabaya
- Aritmia, Si “Silent Killer” Jantung: Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
- Tingkatkan Kolaborasi Lintas Sektor, Strategi Jitu Pemkot Tanggulangi TBC di Surabaya
Jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, terkait sebaran kasus Covid-19 berdasarkan data hari ini menunjukan hasil yang cukup baik.
Dirinya mencatat, terdapat 17 provinsi yang masuk kategori daerah dengan minim penularan dan nihil penularan. Hal tersebut bisa dilihat dari tambaham kasus positif baru yang dilaporkan hari ini.
"Dari 34 provinsi yang melaporkan, 17 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. Bahkan ada 10 provinsi diantaranya yang melaporkan hari ini tidak ada penambahan kasus baru," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/6).
Untuk daerah yang minim penularan, disebutkan Achmad Yurianto, ada 7 provinsi yang tambahan kasus positifnya tidak lebih dari 10 kasus. Diantaranya, Aceh (1 kasus), Kalimantan Timur (8), Sumatera Barat (5), Lampung (2), Riau (6), Papua Barat (5), Sulawesi Barat (5) Sedangkan untuk kasus yang nihil penularan pada hari ini ada sebanyak 10 daerah, diantaranya Bangka Belitung, Bengkulu, D.I Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo. Lebih lanjut, Achmad Yurianto juga menyebutkan bahwa jumlah kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 sudah sebanyak 435 di 34 provinsi.
Oleh karena itu ia menyatakan, pihaknya akan terus berusaha melakukan pemantaun terhadap orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 36.698 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 17.923 orang, sehingga potensi penularan bisa ditekan.
"Gambaran-ganbaran epidemiologi yang kita sampaikan ini adalah gambaran-gambaran yang masih kita yakini penularan kasus masih terjadi di masyarakat. Oleh karena itu kita tidak punya pilihan yg lain kecuali mematuhi protokol kesehatan," pungkas Achmad Yurianto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Satgas Covid-19 Kembali Ingatkan Agar Tidak Mudik, Jubir: Cara Terbaik Lindungi Keluarga
- Silkpeel Dermalinfusion, Siasat Cepat Rawat Kulit Wajah Tanpa Sakit
- Seberapa Penting Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia?