Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (4/12), berimbas terhadap peningkatan aktivitas Gunung Merapi di Jawa Tengah.
- Muntah, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Hingga 2.500 Meter ke Barat Daya
- Gunung Merapi 'Batuk', Magelang dan Klaten Hujan Abu
- Gunung Merapi Siaga Level III Pasca Erupsi Gunung Semeru
Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA Indonesia) melaporkan, Gunung Merapi mengalami 70 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-26 mm dan lama gempa 11-107 detik.
Sementara 1 kali gempa embusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 10 detik. Gunung Merapi pun kini ditetapkan berada di level III dengan status Siaga.
Melansir Kantor Berita Politik RMOL, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan di sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Untuk itu masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Untuk penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata juga direkomendasikan tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muntah, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Hingga 2.500 Meter ke Barat Daya
- Gunung Merapi 'Batuk', Magelang dan Klaten Hujan Abu
- Gunung Merapi Siaga Level III Pasca Erupsi Gunung Semeru