Dua Pasien Positif Covid-19 Di Malang, Klaster Pelatihan Haji Sukolilo

Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di kota Malang masih terus bertambah. Dalam dua hari terakhir ada dua pasien yang dinyatakan positif  sehingga totalnya menjadi 12 orang. 


Wali Kota Malang Sutiaji lewat Kabag Humas Pemkot Malang M Nur Widianto, Jumat (25/4/2020) mengakui hal tersebut.  Menurut dia ada dua pasien yang positif terpapar Covid-19 dalam.dua hari terakhir ini.   

"Sehari sebelumnya petugas haji yang baru pulang dari giat haji di Sukolilo, Surabaya. Hari ini ada tambahan satu tenaga kesehatan yang juga positif kena Covid-19," kata dia. 

Sedangkan yang masuk kategori  PDP tambah 7 orang sehingga total menjadi 153 orang. PDP yang meninggal 8 orang.  Sementara yang ODR tambah 25 orang dan kini menjadi 1.887 orang. 

Meski begitu, Pemkot Malang terus berupaya menekan penularan virus Covid-19. Satu di antaranya penyediaan fasilitas umum untuk cuci tangan di semua pasar yang ada di Kota Malang. 

Pemasangan fasilitas itu menurut  Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan fasilitas untuk cuci tangan itu lengkap. 

Dia sebutkan seperti beberapa wastafel portable bantuan Pertamina yang telah terpasang di Pasar Sukun, Pasar Oro-oro Dowo,  Pasar Gadang lama. Selain itu di Pasar Bunul dan Pasar Klojen. 

Lalu, kata dia, Wastafel portable bantuan Grab telah terpasang di Pasar Madyopuro, Pasar Kedungkandang,  Pasar Sawojajar. Begitu juga di Pasar Bareng, Pasar Kasin, Pasar Tawangmangu, Pasar Lesanpuro, Pasar Kotalama.

Sementara Wastafel portable bantuan Poltek (langsung ke Diskopindag) terpasang di Pasar Induk Gadang, Pasar Wilis, Pasar Nusakambangan, Pasar burung splendid, Pasar Mergan. Termasuk di Pasar Blimbing, Pasar Baru Barat, Pasar Baru Timur, Pasar Embong Brantas. Bahkan 10 pintu masuk Pasar Besar Malang juga dipasang wastafel. 

Wali Kota Sutiaji menegaskan jika dalam menumpas Covid-19 tak cukup dengan wastafel. Namun juga harus  memperhatikan protokol terkait dengan C19 itu.

 Di antaranya kata dia  penyediaan sarana cuci tangan, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, penempatan bilik Sico (Sikat Corona). Selain itu pengaturan jarak layanan, penyemprotan disinfektan dan penggunaan masker. 

"Bahkan, para pedagang juga dihimbau sebisa mungkin menggunakan pelindung tangan. Itu dipakai saat  memberi layanan kepada pembeli," katanya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news