Selain monitoring dan pemantauan harga bahan pokok di wilayah Kabupaten Madiun, bupati dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga melakukan sidak terkait dugaan ketidaksesuaian takaran kemasan MinyaKita, di salah satu kios pasar Pagotan pada Rabu (12/3).
- Selain Tak Sesuai Takaran, Kapolres Ngawi Temukan Harga MinyaKita Dijual Lebih Mahal
- Tinjau Pasar di Kantor Pos Gresik, Wamendag Pelototi Harga Bahan Pokok dan Takaran MinyakKita
- Minyakita Tak Sesuai Takaran Beredar di Jember, Dijual di Atas HET
Hasilnya bupati tidak menemukan adanya kemasan MinyaKita yang tidak sesuai takaran.
Proses pengecekan dilakukan dengan menuangkan kemasan MinyaKita ke dalam wadah pengukur. Hasilnya menunjukkan bahwa MinyaKita dalam kemasan 1 liter masih sesuai dengan takaran yang seharusnya.
"Untuk harga sudah cukup stabil bahkan untuk telur turun Rp 500 rupiah. Mungkin ini harapan kita sampai lebaran nanti tidak ada kenaikan harga utamanya sembilan bahan pokok," kata Bupati Madiun Hari Wuryanto usai melaksanakan sidak di pasar Pagotan.
"Soal minyak kita Alhamdulillah tadi sudah kita coba semua sudah sesuai takaran baik yang botol maupun tadi kemasan plastik semua sesuai ukuran mungkin tidak sama yang di daerah lain. Alhamdulillah di Madiun sesuai dengan takaran, harga juga sesuai HET," pungkasnya.
Monitoring kemudian dilanjutkan kembali ke pasar Balerejo, gudang Bulog dan pasar Caruban.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Selain Tak Sesuai Takaran, Kapolres Ngawi Temukan Harga MinyaKita Dijual Lebih Mahal
- Tinjau Pasar di Kantor Pos Gresik, Wamendag Pelototi Harga Bahan Pokok dan Takaran MinyakKita
- Minyakita Tak Sesuai Takaran Beredar di Jember, Dijual di Atas HET