Penegasan Presiden Joko Widodo tidak berminat menjadi presiden lagi merupakan tanda wacana presiden 3 periode sudah selesai.
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
Untuk itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani meminta agar dorongan Direktur Indo Barometer M. Qodari untuk Presiden Jokowi berduet dengan Menhan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 diakhiri.
"Itu skenario tak bakal laku alias tak bakal direspons positif parpol-parpol selaku pemegang kewenangan konstitusional untuk mengajukan paslon dalam pilpres," tegasnya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/4).
Arsul mengurai bahwa presiden Jokowi sudah menyatakan tidak berminat. Sementara MPR RI diyakini akan menolak usulan tersebut. Dengan kata lain, wacna presiden 3 periode sebenarnya sudah selesai.
“Karena usul tersebut tidak laku di masyarakat, juga tidak laku di parpol maupun di MPR RI sendiri," tegasnya.
Sementara soal solusi mencegah perpecahan di masyarakat, Arsul menilai duet Jokowi-Prabowo melawan kotak kosong di Pilpres bukan solusi. Sebaliknya, solusi dari perpecahan itu adalah dengan membangun kesadaran kolektif dari partai politik agar mengusung calon presiden dan wakil presiden.
“Pilihan yang harus dikembangkan adalah dengan membangun kesadaran kolektif di antara parpol-parpol peserta pemilu yang akan mengusung capres-capres, bahwa perlu menampilkan lebih dari dua paslon pilpres," papar Arsul.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029