Vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia dari jalur multilateral dan bilateral kembali bertambah. Pada Senin malam (26/4), pemerintah menerima kedatangan batch kedua vaksin AstraZeneca sebanyak lebih dari tiga juta doses.
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Kedatangan vaksin dari perusahan asal Inggris-Swedia ini diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur kepada Allah, pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral, yaitu dari COVAX Facility berupa vaksin jadi AstraZeneca sebesar 3.852.000 dosis," ujar Retno dikutip melalui website Sekretariat Kabinet, Selasa (27/4).
Retno menjelaskan, pada kedatangan batch pertama terdapat 1,1 juta doses vaksin AstraZeneca. Namun, dengan kedatangan batch kedua ini, maka Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca dari COVAX Facility sebanyak 4,9656 juta dosis vaksin jadi secara gratis.
"Jika kita gabungkan vaksin dari jalur multilateral dan dari jalur bilateral, maka sejauh ini vaksin yang telah tiba di Indonesia adalah berjumlah 67.465.600 dosis,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Retno memastikan upaya pemerintah untuk menyediakan vaksin di dalam negeri akan terus dilakukan, mengingat kebutuhan vaksin di banyak negara meningkat di tengah badai Covid-19 di negara tetangga dan munculnya varian baru Covid-19.
"Keadaan baru ini mengharuskan pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi," tuturnya.
Maka dari itu, hal yang diperkuat oleh Kementerian Luar Negeri adalah aktif dalam pembahasan isu vaksin dunia dan menjadi salah satu co-chair dalam COVAX AMC (Advance Market Commitment) Engagement Group.
"Kita harus selalu mencermati perkembangan Covid-19 di dunia. Kita harus belajar dari kejadian-kejadian tersebut, terutama belajar dari munculnya gelombang baru di sejumlah negara. Kita harus bekerja mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia," ucapnya.
"Diplomasi Indonesia akan terus di bekerja keras berkontribusi agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi ini," demikian Retno LP Marsudi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Lawan Varian Eris, Ahli Kesehatan Segera Luncurkan Vaksin Covid-19 Baru
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga