Pengembangan vaksin Nusantara rupanya sudah digagas Terawan Agus Putranto sejak masih menjabat Menteri Kesehatan (Menkes).
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Diketahui vaksin Nusantara hingga kini masih menuai polemic. Karena, uji klinis fase keduanya belum mendapat izin dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), namun sudah menyuntikkan sampel kepada relawan.
Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andani Eka Putra menerangkan, keberadaan vaksin Nusantara sudah diketahui pemerintah, utamanya terkait penggagas atau inisiatornya adalah Terawan.
"Iya setahu saya sudah menjabat sudah menjalani," kata Andani dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM pada Sabtu (17/4).
Andani mengatakan, vaksin Nusantara memiliki tujuan yang sama dengan vaksin Merah Putih. Yaitu, pengembangannya diperuntukan untuk kepentingan nasional.
"Kalau saya lihat berita-berita yang ada vaksin ini sama dengan vaksin Merah Putih. Digagas hampir sama polanya dengan tujuan untuk menghasilkan vaksin nasional," ungkap Andani.
Disamping itu, Andidani menyebutkan bahwa pengembangan vaksin Nusantara ada perbedaan dengan vaksin Merah Putih. Di mana, konsepnya lebih rumit yakni dengan sel dendritik.
"Vaksin dendritik ini kalau saya katakan agak ribet ya. Berbeda dari vaksin-vaksin yang lain, posisi itu agak ribet," pungkas Andani seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penuh Inovasi untuk Indonesia Sehat, BPOM RI Apresiasi PT Bernofarm
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- BPOM Berharap Masyarakat serta UMKM Paham Tentang Produk Pangan yang Wajib Ada Izin Edar dan Tidak