Viral Warga Bondowoso Rampas Jenazah, Begini Penjelasan Tim Satgas Covid-19

Keterangan Pers Satgas Covid-19 Bondowoso soal video viral perampasan jenazah/RMOLJatim
Keterangan Pers Satgas Covid-19 Bondowoso soal video viral perampasan jenazah/RMOLJatim

Setelah beredar video perampasan jenazah dari dalam ambulan oleh warga Kemirian, Kecamatan Tamanan, Jum'at malam (16/7) kemarin.


Kini, tim satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso mengadakan pers rilis didepan beberapa media.

Disampaikan oleh Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten melalui juru bicaranya, M. Imron, pasien tersebut sudah dinyatakan positif sejak tanggal (13/7) lalu, merujuk dari hasil swab PCR yang dilakukan di RSUD Koesnadi.

"Datanya sudah jelas hasil dari PCR nya tanggal 13 Juli, positif Covid-19. Jadi bukan suspect atau probable lagi," ungkapnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (17/7).

Ditambahkannya, bahwa pasien positif Covid-19 berinisial M ini, bahkan sebelum meninggal pun telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah dr. Koesnadi. 

Ditanya perihal keterlambatan jenazah datang hingga malam hari, pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan  menjelaskan, ini terjadi karena kasus pasien Covid-19 meninggal dunia di Bondowoso lebih dari 10 orang dalam sehari. 

Belum lagi, keterbatasan tim yang ada di kamar jenazah. Selama ini hanya ada dua tim, dan tambahan satu lagi sehingga total ada tiga tim. 

Karena itulah, terjadi antrian untuk pemulasaran jenazah. 

"Karena memang antrian di dalam perawatan atau pemulasaran jenazah di kamar jenazah," tuturnya. 

Pihaknya sendiri saat ini masih belum bisa melakukan tracing  terhadap masyarakat yang turut melakukan pemandian jenazah Covid-19 yang diambil secara paksa. 

Alasannya karena melihat kondisi dan situasi yang masih belum memungkinkan. Mengingat, yang tengah dihadapi adalah warga yang kondisinya secara psikologis masih melakukan penolakan. 

"Kami belum bisa melakukan apapun dari sisi kesehatan," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news