Tingginya Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Jawa Timur membuat khawatir Komisi E DPRD Jawa Timur. Mereka menuding Pemprov Jatim lamban dalam melakukan penanganan, sehingga wabah DBD berkembang sangat cepat pada musim penghujan tahun 2019.
- Eri Cahyadi Persembahkan Karangan Bunga Bibit Tanaman di Dies Natalis ITS ke-64
- Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Peraih Peringkat I IWUF Wushu Taolo Competition 2021
- Permudah Layanan Tes Kualitas Air, Bupati Kediri Sediakan Si Moli Cekat bagi Pembudidaya Ikan
Ketua Fraksi Partai DPRD Jawa Timur itu berharap, Pemprov Jatim segera berkoordinasi dengan kabupaten/kota, agar upaya pencegahan dan penanggulangan itu bisa segera dilakukan. Menurut dia, selain karena minimnya sosialisasi pencegahan, tingginya wabah DBD itu juga karena faktor gaya hidup masyarakat yang kurang sehat.
"Dinkes Jatim harus segera berkoordinasi dengan kabupaten/kota. Jangan sampai wabah ini terus meningkat tanpa ada penanganan yang serius," tambahnya lagi.
Dikatakan dia, selain cepat dalam memberikan penyuluhan, kabupaten/kota harus memperbanyak jumlah relawan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Mereka harus pro aktif memaparkan cara penanggulangan DBD. Mulai dari tingkat kecamatan, desa hingga lingkungan rumah tanggah dan sekolah.
"Ini pola penanggulangan yang harus disosialisasikan. Bagaiamana mengurangi genangan dan membasmi jentik-jentik nyamuk penyebab DBD," jelasnya.
Pemprov Jatim juga harus memginturksikan semua rumah sakit di Jatim memberikan pelayanan maksimal. Pasalnya, dari data yang diterima DPRD Jatim, jumlah penderita DBD meningkat drastis.
"Anggaran sudah ada dan mekanisme sudah ada. sejak awal mengarahkan ke dinas kesehatan dan artinya pencegahan diutamakan.
Semua rumah sakit di Jatim menindaklanjuiti di masyarakat. Jangan sampai mereka masuk di rumah sakit ketersediaan obat dan lainya tidaka ada," tambahnya.
Seperti diketahui, data dari Dinkes Jatim, jumlah penderita DBD sampai dengan Januari 2019 mencapai 1634 kasus. Jumlah itu meningkat 47 persen dibandingkan tahun 2018 yang hanya 1114 kasus. Sementara itu, data dari Kemenkes menyebutkan, jumlah penderita DBD di Jatim sudah tembus 2 ribu orang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pimpinan Dewan Desak Pemkot Surabaya Segera Definitifkan Dua Jabatan Direksi PD Pasar Surya
- Wakil Wali Kota Armuji Menyapa Jemaah Haji Asal Surabaya yang Akan Berangkat
- Jelang Perubahan Perwali, Pemkot Surabaya Tekankan Pekerja RHU Ber-KTP Jalani Tes Swab