Wabub Jember: Perkokoh Toleransi Dengan Sering Gelar Komunikasi Lintas Agama

Gus Firjaun saat jadi narasumber di dialog lintas agama di hotel Luminor/RMOLJatim
Gus Firjaun saat jadi narasumber di dialog lintas agama di hotel Luminor/RMOLJatim

Indonesia terbentuk dari keberagaman suku, budaya dan agama. Setiap warga Indonesia wajib mengakui dan menjaga keberagaman itu. 


Demikian disampaikan Wakil Bupati Jember, KH Muhamad Balya Firjaun Barlaman saat menjadi pembicara dalam Dialog Lintas Agama Dengan berbagai kalangan dan Profesi dengan tema "Menjaga Toleransi Untuk Keutuhan NKRI" di hotel Luminor yang digelar FKUB Jember, Senin (15/11). 

"Dalam Sumpah Pemuda menyatakan kami berbangsa satu, bangsa Indonesia. Nah menyatakan bangsa, sudah tidak melihat latar belakang agama, suku maupun lainnya lagi, yang ada kita semua beridentitas satu sebagai bangsa Indonesia, siapapun asal orang Indonesia itu saudara kita," kata pria yang biasa Gus Firjaun dikutip Kantor Berita RMOLJatim. 

Selain itu asas kemanusiaan menjadi alasan utama untuk saling menjaga toleransi dalam keberagaman.

"Tidak hanya terbatas dalam satu negara saja, darimana pun juga, asal sama manusia maka kita wajib saling menghormati, saling menghargai, saling menolong, saling toleransi," imbuhnya.  

Oleh karenanya, dia mendorong Forum komunikasi umat beragama (FKUB) Kabupaten Jember, untuk sering menggelar Komunikasi lintas Agama, untuk memperkokoh jalinan Toleransi antar umat beragama. Langkah ini dilakukan meredam potensi konflik antar agama dan antar internal umat beragama. 

"Alhamdulillah Kabupaten Jember saat ini aman terkendali dari potensi isu intoleransi," lanjutnya.

Ditambahkannya, kerukunan antar agama dan internal umat beragama sangat penting, untuk menciptakan kondusifitas daerah. Dengan demikian pembangunan suatu daerah akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Gus Firjaun juga mengakui dengan tegas bahwa menjaga kerukunan antar umat beragama adalah tugas pemerintah. Namun karena pentingnya kerukunan antar umat beragama ini, tugas pemerintah ini dibantu oleh FKUB. 

"Karena itu Pemkab Jember akan mensupport anggaran untuk kegiatan operasional FKUB," ucap dia. 

Dia menghimbau FKUB bisa mengajak steakholder, yang lain untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama. Sehingga jika ada potensi konflik bisa segera teratasi. 

"Kami berharap tidak ada konflik antar agama di Jember," harapnya.

Dalam agama Islam, sambungnya, diajarkan orang yang paling baik adalah orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya. 

"Ayo saling menjaga ketentraman, jangan bikin onar, jangan bikin resah dan jangan bikin kegaduhan." 

Ketua FKUB Jember, Dr. KH Abdul Muis Sonhaji, mengapresiasi dan menyambut baik sikap Pemkab Jember tersebut. Dia menyatakan siap mendukung setiap program terciptanya toleransi antar umat beragama di Kabupaten Jember. Menurut dia, FKUB sudah rutin  menjalankan silaturahmi lintas agama, seperti ini, agar  kerukunan dan toleransi yang sudah dibangun selama ini tetap terjaga. 

"Kerukunan itu bukan benda mati dan sifatnya dinamis, hari ini mungkin bisa rukun, mungkin besok tidak. Perlu secara kontinyu melakukan kegiatan silaturahmi dan diskusi dalam suasana persaudaraan, sekecil apapun potensi konflik bisa diketahui sejak dini, sehingga bisa segera selesaikan secara musyawarah," tandasnya. 

Dia berharap antipasi konflik antar agama, tidak hanya dilakukan oleh FKUB,  tapi juga oleh pihak lainnya, termasuk para pengusaha. Sebab, jika terjadi konflik juga akan berdampak pada usahanya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news