Wabup Ngawi Akui KSP Terkena Dampak Pandemi

Suasana pertemuan rutin forum KSP/KSPPS di Notosuman Ngawi 
Suasana pertemuan rutin forum KSP/KSPPS di Notosuman Ngawi 

Kiprah koperasi sebagai penggerak perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi. Hal itu terlihat kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2018 sebesar 5,1 persen. Kontribusi tersebut diproyeksikan tumbuh dua kali lipat hingga 2024. 


Namun, ditengah situasi pandemi Covid-19 mulai 2020 lalu keberadaan koperasi juga terkena imbasnya. Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko dengan tegas menyatakan pemerintah akan intervensi terhadap penyehatan koperasi. Salah satu solusi yang diambil adalah bantuan likuiditas khusus kepada koperasi simpan pinjam (KSP).

"Memang di tengah pandemi Covid-19 hingga kini keberadaan KSP juga terkena dampak. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan terobosan agar keberadaan KSP bisa bertahan," terang Dwi Rianto Jatmiko, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (15/3).

Antok, sapaan akrab Wabup Ngawi ini menyarankan Dinas Koperasi dan UKM melakukan komunikasi aktif dengan KSP melalui wadahnya. Saran tersebut ia sampaikan saat membuka pertemuan rutin forum komunikasi KSP/KSPPS di Aula Notosuman Ngawi. 

"Melalui dinas yang ada kita sarankan untuk komunikasi apa saja kendala di lapangan akibat pandemi ini terhadap KSP," jelasnya.

Terpisah, Bambang Waluyo Ketua Forum KSP/KSPPS Ngawi menyatakan saat ini sesuai datanya ada 80 unit KSP. Adanya forum komunikasi pada prinsipnya bisa dijadikan ajang komunikasi antar anggota termasuk kendala yang dihadapi. Sekaligus mendengarkan informasi pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Ngawi. 

"Kalau bicara kendala untuk saat ini adalah permodalan. Semoga dengan sinergitas dengan Pemkab Ngawi memberikan kontribusi positif. Apalagi melalui BPR Syariah bisa memberikan permodalan sekaligus mempermudah kucuran bantuan seperti daerah lain," ungkap Bambang Waluyo.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news