Suara-suara penundaan Pemilu Serentak 2024 yang digaungkan sejumlah ketua umum partai politik ditolak berbagai unsur masyarakat. Pasalnya, diduga wacana itu sarat kepentingan perpanjangan masa jabatan presiden.
- Benarkan Adanya Pendaftaran Logo dan Merek Demokrat, DPP: Guna Mencegah Penyalahgunaan Pihak Lain
- Diatensi UNESCO, Susi Pudjiastuti: Tolong Pak Sandi Jaga Keberlanjutan Komodo
- Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Firli Bahuri Di Puncak Polling ’24 Tokoh Harapan 2024’
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, pihak-pihak yang menyuarakan penundaan pemilu masuk kategori kelompok yang ingin mencari untuk politik.
"Apapun alasan mereka apakah karena pandemi, karena pemulihan ekonomi atau alasan perang Rusia-Ukraina, tetap alasan mereka tidak common sense sama sekali menunda pemilu," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/2).
Lebih dari itu, Pangi memandang baik pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, maupun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, mengenai alasan penundaan pemilu adalah suatu pola pikir yang memiliki kesan politik yang kental.
"Politisi model begini jelas membahayakan presiden, pembisik yang sengaja mencoba menjebak presiden agar menjadi pemimpin otoritarian," tuturnya.
"Bahaya kalau presiden terpengaruh sama bisikan dan masuk perangkap jebakan politisi model seperti ini, ini sama saja menampar wajah presiden," demikian Pangi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menangkan Airlang Hartarto Di Pilpres 2024, AMPG Jatim Bentuk Struktur Pengurus Sampai Kebawah
- Tidak Tegas Soal Penundaan Pemilu, Spanduk Jokowi Tiga Periode Bertebaran di Daerah
- Rahmi Fitrianti Sebut Krisis Pandemi, Momentum Kuatkan Diplomasi Indonesia-Korea Selatan