Wakil Rektor 3 UTM Dinobatkan Sebagai Tokoh Literasi Genz dan Penggerak Mahasiswa Menulis 2024

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Wakil Rektor 3 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam baru saja menerima penghargaan sebagai Tokoh Literasi Genz dan Penggerak Mahasiswa Menulis 2024. Penghargaan tersebut diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UTM dalam acara malam Gala Aksara Award yang digelar pada Senin, 23 Desember 2024, di Aula Syaikhona Cholil Rektorat UTM.


Anis Anwari, Presiden BEM KM UTM, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada Surokim karena kontribusinya yang luar biasa dalam mengembangkan literasi menulis di kalangan mahasiswa.

Anis menambahkan, Surokim, yang akrab disapa Pak Rokim, telah terbukti konsisten dalam mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk menulis, baik dalam bentuk artikel ilmiah populer maupun jurnal ilmiah.

"Pak Rokim tidak hanya berbicara, tetapi juga menunjukkan dedikasi dengan terus menulis kapan saja dan di mana saja. Pemikirannya telah banyak menghiasi media massa dan terpublikasi, memberi dampak positif bagi publik dan mengangkat nama UTM. Beliau adalah role model dosen produktif yang mampu menulis dengan sangat baik," ungkap Anis.

Dalam sambutannya, Surokim mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya dan berharap lebih banyak karya tulis mahasiswa UTM yang dapat dipublikasikan di media massa. Menurutnya, menulis sangat penting untuk membantu memperkuat citra positif kampus kepada masyarakat luas.

"Menulis itu sangat penting, karena selain sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan, juga bisa melatih kepekaan dan rasa ingin tahu mahasiswa. Menulis mengajarkan bagaimana mengungkapkan ide secara terstruktur dan sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan," jelas Surokim.

Sebagai seorang pengamat politik, Surokim juga menyampaikan bahwa karya tulis memiliki kekuatan untuk melampaui zaman dan membantu seseorang berpikir lebih logis dan sistematis.

"Sebagai bagian dari kelompok intelektual, mahasiswa harus membangun tradisi menulis yang kuat. Mahasiswa yang mampu menulis dengan baik dapat menyampaikan gagasannya secara lebih sistematis, dan ini merupakan bagian dari habit baik dalam mengasah jiwa intelektual," tambahnya.

Surokim menekankan bahwa tulisan yang berkualitas akan jauh lebih elegan dalam membangun narasi publik, ketimbang hanya bergantung pada retorika verbal.

"Kritik untuk kepentingan publik akan lebih bermakna jika diperkuat dengan tulisan, karena tulisan dapat membangun narasi positif yang mencerahkan," katanya.

Meskipun demikian, Surokim menyadari bahwa tidak mudah untuk membangun tradisi menulis di kalangan mahasiswa, apalagi di tengah banyaknya aktivitas yang lebih bersifat hiburan. Namun, ia meyakini bahwa literasi menulis adalah bukti eksistensi mahasiswa di setiap zaman.

"Literasi menulis menunjukkan bahwa mahasiswa ada dan berperan di setiap zamannya. Seperti yang disarankan oleh Prof. Bagong Suyanto, mahasiswa dengan literasi menulis yang kuat akan muncul sebagai kekuatan aspirator yang andal dan tangguh, yang tidak hanya mengejar ketenaran instan," ujarnya.

Dengan penghargaan ini, Surokim berharap mahasiswa UTM akan semakin termotivasi untuk terus menulis dan memperkuat tradisi literasi di kampus, demi membangun narasi yang positif, berbobot, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news